Wabah DBD Sudah Renggut Nyawa Warga Perum PIP Ciamis

JABARNEWS | CIAMIS – Wabah demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat kini terus memakan korban. Total sudah ada 5 (lima) penderita dalam sebulan di Perum Pondok Indah Parahiyangan (Perum PIP), lingkungan Dusun Citutut RT 07 RW 17, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Dari kelima korban DBD, seorang ibu rumah tangga (IRT) tak tertolong nyawanya karena penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegepty itu. Sementara, 4 (empat) orang lainnya dilarikan ke Rumah Sakit karena kondisinya sangat kritis.

Baca Juga:  Cinta Sehidup Semati, Pasutri di Kabupaten Ciamis Ini Meninggal Hanya Selisih Lima Jam

Ketua RT 07 Perum PIP, Asep membenarkan dengan adanya kejadian tersebut, benar warga saya ada yang meninggal akibat DBD pada 19 Januari 2020 kemarin,” katanya kepada Jabarnews.com, Kamis Siang (23/1/2020).

“Adapun Dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan belum ada peninjauan ke lingkungan Perum PIP. Selain mewabah di lingkungan RT 07, kejadian tersebut juga mewabah di RT lain yang masih lingkungan RW 17,” ujarnya.

Asep mengaku, dengan adanya peristiwa tersebut, saya selaku Ketua RT 07 sudah melaporkan ke pihak Desa, namun pihak Desa mengaku tidak ada anggaran untuk melakukan fogging di lingkungan tersebut.

Baca Juga:  Rumah Panggung di Cikadu Cianjur Ludes Dilahap Si Jago Merah

Sementara itu, Wahyu (44) suami korban yang meninggal akibat DBD mengaku bahwa istrinya yang bernama Ida Parida (42) mengalami demam tinggi hingga trombositnya menurun secara drastis pada 12 Januari 2020

“Sebelumnya, pada tanggal 10 Januari 2020, gejala tersebut sudah terlihat, hingga tanggal 12 Januari 2020 sekitar pukul 18.00 WIB langsung dilarikan ke RSUD Ciamis, hingga 14 Januari 2020 istrinya masih dilakukan rawat inap dan dirujuk ke ruang ICU RSUD Ciamis, bahkan saat itu trombositnya semakin menurun drastis. Saat itu juga saya melakukan Transfusi Trombosit sebanyak 3 labu,”ucapnya kepada Jabarnews.com, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga:  Persyaratan dan Tahapan Pendaftaran Calon Anggota Bawaslu Jawa Barat

Wahyu mengatakan bahwa berdasarkan diagnosa Dokter, istrinya terserang DBD dan virusnya sudah menyebar kedalam tubuh dengan disertai Dengue Hemorhagic Fever (DHF) Sepsis, hingga terjadilah gagal nafas. Pada tanggal 19 Januari 2020 sekitar pukul 04.30 WIB istrinya dinyatakan meninggal dunia. (CR1)