Waspada! Ilmuan Sebut Penyebaran Virus Corona Bisa Melalui Mata

JABARNEWS | BANDUNG – Jumlah korban jiwa dan yang terjangkit virus corona makin terus bertambah. Pesatnya penyebaran virus ini coba dianalisi oleh para peneliti. Hasilnya menunjukkan, setiap orang yang terinfeksi virus corona rata-rata berpotensi menyebarkan kedua atau tiga orang lainnya yang sehat, cukup dengan kontaminasi udara.

Penyebaran virus corona bergerak masif dan cepat. Seperti yang sudah dilaporkan, virus ini dapat menyebar antar-manusia melalui udara, bahkan mata.

Seperti dilansir dari Daily Mail, dr. Wang Guangfa di China khawatir dia mungkin tertular infeksi karena tidak memakai kacamata pelindung.

Dr. Guangfa mengepalai departemen kedokteran paru di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking Beijing. Dia adalah bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat virus pertama kali muncul.

Baca Juga:  Konser Musik Reggae PT Menggelora Jadi Pertama di Indonesia yang Libatkan Banyak Musisi

Pakar terkemuka mengonfirmasi bahwa itu ‘sangat mungkin’. Sebab virus dapat masuk ke mata, lewat sentuhan, bersin dan batuk yang menempel di tubuh dan akhirnya merembet ke mata.

“Jika Anda memiliki tetesan bersin, itu akan masuk dari hidung ke mata Anda. Mata Anda terhubung ke hidung Anda melalui saluran lakrimal,” kata Paul Kellam, profesor genomik virus di Imperial College London.

‘Jika Anda menderita alergi dan jika mata Anda mengering, maka hidung Anda juga. Atau jika Anda menaruh obat di mata Anda, Anda akan merasakan di bagian belakang tenggorokan Anda.

Baca Juga:  Operasi Zebra Lodaya 2021 Resmi Berlaku, Kapolres Purwakarta Minta Anggotanya Jaga Sopan Santun

“Tidak biasa flu dan virus lain ditularkan dengan cara ini. Anda juga bisa mendapatkan infeksi pernapasan melalui mata,” tambahnya.

Profesor Kellam mengatakan karena alasan inilah petugas layanan kesehatan harus mengenakan pelindung mata.

Sebab masker bedah yang efektif melindungi mulut dan hidung tidak akan bekerja melindungi mata.

Dr. Michael Head, peneliti senior bidang kesehatan global di University of Southampton, mendukung pernyataan Profesor Kellam.

Dia mengatakan kepada MailOnline, “Penularan berpotensi dengan menyentuh mata sehingga virus ada di tangan, yang kemudian membuatnya mudah menyebar dari satu orang ke orang lain.”

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta, Kamis 16 Juni 2022

Studi kedua dari para peneliti di Lancaster University Inggris juga menghitung tingkat penularan pada 2,5 orang baru rata-rata terinfeksi oleh setiap orang yang sudah terinfeksi.

“Jika epidemi terus berlanjut di Wuhan, kami memperkirakan (itu) akan jauh lebih besar pada 4 Februari nanti,” tulis para ilmuwan.

Mereka memperkirakan bahwa Kota Wuhan di Cina tengah di mana wabah dimulai pada bulan Desember saja akan memiliki sekitar 190.000 kasus infeksi pada 4 Februari.

Data terbaru menunjukkan ada sekitar 2.000 orang terjangkit, dan 56 meninggal dunia, Minggu (26/1/2020). (Red)