Ternyata Dengan Cara Ini Dinkes Tekan Angka Malnutrisi di Cirebon

JABARNEWS | CIREBON – Malnutrisi merupakan keadaan yang terjadi pada tubuh seseorang akibat kurangnya nutrisi dalam makanan yang dimakan atau diet yang dilakukan. Kekurangan ini berdampak pada pertumbuhan, kesehatan, mood, dan fungsi organ tubuh seseorang. Yang perlu diketahui adalah malnutrisi dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Malnutrisi banyak terjadi di negara berkembang sampai ke negara miskin, namun tak menutup kemungkinan terjadi di negara maju sekalipun. WHO (World Health Organization) menyatakan malnutrisi sebagai bahaya kesehatan dunia. Sekitar 45 % dari kemarian anak-anak di bawah 5 tahun diakibatkan oleh Malnutrisi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan langkah untuk menekan angka malnutrisi di wilayahnya seperti dengan memberikan tablet penambah darah kepada remaja serta kegiatan edukasi dan sosialisasi gizi dengan pihak lain.

“Isu malnutrisi yang masih menjadi fokus nasional juga menjadi tantangan bagi wilayah Jawa Barat, termasuk Cirebon,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, Senin (27/1/2020).

Eni mengatakan berbagai inisiatif telah dilakukan seperti pemberian tablet penambah darah untuk para remaja, dengan kepatuhan minum obat mencapai 61,2 persen dari sasaran 98.538 remaja, kepada sasaran ibu hamil 52.975 dengan anemia 10,72 persen atau 5.679 orang di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Ade Yasin Susul Jejak Kakak Rachmat Yasin, Jadi Bupati Bogor yang Diciduk KPK

“Di Kabupaten Cirebon, terdapat kasus gizi buruk anak balita mencapai 465 kasus sehingga pihaknya menilai kegiatan edukasi dasar terkait gizi di wilayah Cirebon dan sekitarnya adalah bagian dari solusi untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.

Selain itu pihaknya berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait tentang hal yang perlu dilakukan guna membantu terbentuknya generasi unggul di masa mendatang seperti melalui program #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif, Peduli).

“Tentu saja upaya ini kami lakukan sejalan dengan agenda presiden, salah satunya merupakan penguatan program promotif dan preventif melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita, serta edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit tidak menular,” ujar Eni.

Edukasi tentang gizi kepada masyarakat, khususnya generasi milenial, kata dia, telah dilakukan melalui aktivitas #IndonesiaSIAP di Cirebon beberapa hari lau dimulai dengan senam pagi bersama, pemaparan edukasi gizi oleh Pergizi Pangan Indonesia dan IDI Kabupaten Cirebon yang digagas oleh Frisian Flag Indonesia (FFI).

Baca Juga:  Jelang Akhir Tahun 2022, KPU Jabar Gelar Acara Internal Capacity Building

Dia memastikan kecukupan asupan protein hewani sangat penting sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan gizi yang terjadi, karena asam amino esensial yang dimilikinya merupakan komponen gizi dari luar tubuh yang sangat diperlukan.

“Kekurangan zat gizi ini dapat mengganggu pertumbuhan tubuh,” katanya.

Asam folat dan zat besi juga merupakan zat gizi penting untuk dipenuhi sejak usia remaja atau usia subur dan memastikan edukasi dan pemahaman kesehatan reproduksi, termasuk kecukupan gizi, sejak remaja juga dapat membantu lahirnya generasi unggul di masa mendatang, termasuk di dalamnya terbebas dari stunting.

Sementara itu, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro menuturkan mengetahui tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia masih rendah, membuat pihaknya semakin berkomitmen untuk melengkapi pemenuhan gizi dengan berbagai cara.

Seperti dengan cara menyediakan produk bernutrisi yang berkualitas, menggalakkan gaya hidup aktif kepada masyarakat, serta mengingatkan pentingnya edukasi gizi melalui kehadiran beragam kegiatan edukasi kepada berbagai wilayah di Indonesia lewat #IndonesiaSIAP dan susu bubuk.

Baca Juga:  KPU Subang Gelar Seminar

“Oleh karenanya, kami bekerja sama dengan pihak-pihak penting terkait. Di Cirebon, selain dengan Pergizi Pangan Indonesia, FFI juga menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon untuk menggaungkan pentingnya memperbaiki kualitas gizi masyarakat,” kata dia.

Pihaknya berharap, #IndonesiaSIAP menjadi sebuah langkah dalam upaya menekan angka malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup di wilayah Cirebon.

“Kami percaya, kemudahan akses terhadap produk gizi terbaik serta peningkatan literasi gizi menjadi fondasi penting dalam membangun generasi unggul di masa yang akan datang,” tuturnya.

Malnutrisi banyak menjadi masalah besar di beberapa negara di dunia. Bahkan, malnutrisi menjadi salah satu bahaya laten kematian anak di bawah 5 tahun menurut WHO.

Dalam hal ini, PT Frisian Flag bersama Dinas Kesehatan Cirebon juga turut membantu dalam menangani kasus malnutrisi ini dengan menyediakan banyak pilihan makanan penuh nutrisi dan manfaat untuk tubuh. Semua produk dibuat dengan bahan-bahan alami tanpa penggunaan bahan kimia yang bisa memicu malnutrisi di kemudian hari. (Ara)