HIPMI Siap Bantu Pemerintah Benahi Transportasi Udara

JABARNEWS | JAKARTA – Permasalahan transportasi udara di Indonesia sampai saat ini belum juga menemukan titik terang. Jika pasar Transportasi Udara Indonesia menguntungkan mungkin akan banyak pemain baru yang buka di Indonesia. Namun saat ini kenyataannya pemain lama banyak yang berguguran dan yang masih tersisa untuk rute domestik hanya tingga Garuda Group, Lion Group, dan Indonesia Air Asia.

Ketua Badan Pengurus Pusat himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Bagas Adhadirgha menyebut Indonesia adalah satu-satunya Negara yang menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Avtur tentu akan mempengaruhi biaya operasional Airlines.

Baca Juga:  Beri Sanksi Tak Bayar Iuran BPJS Dinilai Anggota DPR RI Tak Etis

”Biaya Operasional akan berpengaruh pada harga tiket transportasi Udara, banyak hal yang mempengaruhi biaya antara lainnya komponen-komponen pesawat kena PPN, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Penghasilan (PPh). HIPMI bersama pemerintah siap benari transportasi udara ini,” kata Bagas Adhadirgha di Jakarta (11/6)

CEO Asia Aero Technology itu juga menambahkan harga tiket juga dipengaruhi dengan mempertimbangkan unsur eksternal seperti perpajakan dan biaya fasilitas bandara, kita dapat bandingkan Cost Per Seat Per Kilometer masing-masing airlines utuk sama-sama rute.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Gedung Secapa AD Siap Digunakan Perawatan Pasien Covid-19

“Solusinya, untuk komponen penunjang transportasi udara seperti spareparts dan avtur di bebaskan biaya pajak, dan ambil pajaknya nanti di komponen tiket jadi tidak terjadi double terkena pajak. Dengan begitu biaya operasional akan terpangkas. Jika pasar transportasi udara bisa berkembang hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan Negara,” kata pengusaha pengelola bandara swasta itu.

Tiket pesawat mahal pasti akan mempengaruhi pariwisata domestik tapi tidak menjadi faktor utama Pariwisata jeblok, karena tiket pesawat udara hanya menyumbang 10 % dari total pemasukan pariwisata, alias penumpang menggunakan pesawat udara cuma 10 %.

Baca Juga:  Kali Ini, Bikers Brotherhood Distribusikan Bantuan Penanggulangan Covid-19 di Ciwidey

“Indonesia saat ini sedang berbenah, termasuk dalam transportasi udara. Pak Jokowi juga sangat menerima banyak masukan untuk membenahi dunia transportasi udara. Saya sebagai pengusaha dan yakin juga pak Jokowi dalam pemerintahan mempunya niat baik untuk sama-sama membenahi permasalahan agar Indonesia bisa lebih maju,” tutup Calon Ketua Umum BPP HIPMI itu. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat