Uang PKH Tidak Boleh untuk Beli Pulsa

JABARNEWS | CIMAHI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, uang yang berasal dari Program Keluarga Harapan (PKH) boleh untuk bayar sekolah dan alat tulis maupun modal usaha. Yang tidak boleh, menurut Presiden, yakni untuk beli pulsa.

“Uang PKH boleh untuk membayar sekolah, beli buku, beli tas sekolah serta beli sepatu sekolah. Tidak boleh untuk beli pulsa, hati-hati. Bisa digunakan untuk membeli lauk pauk seperti daging, sayur maupun buah. Itu sudah jadi gizi baik bagi anak-anak kita,” kata Presiden saat menyerahkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 2.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se-Bandung Raya di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).

Baca Juga:  Pesta Miras Oplosan, Dua Warga Purwakarta Tewas

Sekarang ini, kata Presiden, pemberian bantuan bagi keluarga yang memiliki anak usia dini dan ibu hamil memang dinaikkan lebih tinggi dari 2,4 juta menjadi 3 juta.

“Yang paling penting dalam posisi kondisi ibu hamil, anak kita yang berada di kandungan ini jangan lupa gizinya, satu. Kalau kita punya anak usia balita juga jangan sampai lupa di gizinya, yang penting itu,” ujarnya.

Urusan gizi, menurut Presiden, jangan dilupakan karena kalau anak-anak gizinya baik, pasti akan sehat. Kalau anaknya sehat sekolahnya pasti juga pintar. Kalau anaknya sudah enggak sehat, gizinya kurang, kena stunting.

“Stunting tahu ya, kerdil, nah itu sulit kita meningkatkan pendidikan pada anak-anak kita,” tambah Presiden seraya menyampaikan bahwa dunia sekarang ini penuh dengan persaingan.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Cirebon Bertambah Terus Bertambah, Dinkes Catat Capai 1.689 orang

Oleh sebab itu, anak ini harus dijaga gizinya. Kalau anak gizinya baik, anak kita sehat, membuat pintar itu lebih mudah, sekolah terus,” tutur Kepala Negara.

Selain gizi, menurut Presiden, kesehatan anak juga penting dan salah satu caranya dengan imunisasi. “Anak kita jangan juga lupa imunisasi. Hati-hati, penting banget imunisasi, entah imunisasi polio dan yang lain-lainnya. Karena kalau sudah sakit itu sudah, aduh kasihan anak-anak kita,” jelas Presiden.

Dalam kesempatan itu juga, Kepala Negara juga mengingatkan kalau ada yang belum cair dananya, segera ditanyakan kepada pendamping PKH. Namun demikian, Presiden berharap agar masyarakat jangan senang dapat PKH terus-menerus, karena ini dijadikan sebagai awal membuat pondasi.

Baca Juga:  Di Tiga Daerah Ini, Ridwan Kamil Sebut Hampir 500 Orang Probable Terpapar Omicron

“Kalau sudah siap, PKH lepas. Kemudian bisa mandiri dengan baik, dengan itu yang kita harapkan dari pemerintah. Sehingga tadi disampaikan Pak Mensos tahun kemarin itu yang lulus ada 1,3 juta,” ujar Presiden.

Sebagai penutup Presiden berharap tahun ini ada yang lulus lagi, tahun depan ada yang lulus lagi. Sehingga nanti semakin mengecil, semakin mengecil dan suatu saat semuanya sudah pada posisi sejahtera dan makmur semuanya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda tersebut Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Juliari P Batubara, Seskab Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Red)