Bencana di Bogor Masuki Masa Transisi ke Pemulihan Dua Bulan

JABARNEWS | BOGOR – Kehidupan masyarakat yang ada di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor pascabencana banjir dan longsor masih belum pulih. Setelah tanggap bencana habis masa daruratnya pada Kamis (30/1/20) kemarin. Kini status penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Bogor Barat statusnya berubah menjadi pemulihan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yani Hassan mengatakan, selama dua bulan fase transisi, ia menjelaskan, pemerintah akan memberikan bantuan logistik dan mengoperasikan dapur umum di daerah-daerah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada 1 Januari 2020.

Baca Juga:  Buang Sampah Sembarangan, Tenggelamkan!

“Sekarang itu status transisi darurat ke pemulihan, itu sampai 30 April 2020. Teknisnya nanti semua ke SKPD (satuan kerja perangkat daerah) masing-masing,” kata Yani Hassan di Cibinong, Sabtu (1/2/2020).

Sebelumnya Bupati Bogor Ade Yasin memastikan bahwa kecukupan ketersediaan bantuan pangan untuk korban bencana di wilayah Kabupaten Bogor selepas masa tanggap darurat bencana berakhir.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Tutup Tiga Lokasi Tambang Pasir Ilegal, Ini Kata Uu

“Masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor semula ditetapkan dari awal sampai pertengahan Januari namun kemudian diperpanjang hingga akhir Januari,” jelasnya.

Penetapan status tanggap darurat bencana selama sekitar satu bulan itu dilakukan menyusul bencana tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg serta banjir yang melanda wilayah Kecamatan Gunung Putri dan Jasinga.

Baca Juga:  KOMPAK Kecewa, Inspektorat Sergai Takut Periksa Kades Alasan Belum Test Swab

Bencana alam tersebut menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 12 orang terluka berat, dan 517 orang terluka ringan.

Selain itu, bencana mengakibatkan 824 rumah rusak berat, 1.292 rumah rusak sedang, dan 4.738 rumah rusak ringan serta mengakibatkan kerusakan 55 bagian jalan, 23 bangunan sekolah, dan tujuh bangunan pesantren. (Ara)