Wabah Corona Merebak, Disnakertrans Cianjur: Masih Kami Pantau

JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur terus memantau perkembangan kesehatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cianjur yang bekerja di sejumlah negara di Asia Pasifik terkait merebaknya virus corona ke sejumlah negara di luar Cina.

Kepala Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Cianjur, Ricky Adhi Hikmat mengatakan, pemantauan kesehatan dan kondisi dilakukan melalui informasi dari keluarga maupun pemerintah pusat.

Baca Juga:  Menko PMK Usulkan Ibadah Haji Sekali Seumur Hidup, Begini Penjelasannya

“Ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka terkait merebaknya virus corona di Cina. Tercatat 18 orang TKI asal Cianjur bekerja di Hongkong dan sejumlah negara yang dekat dengan Cina,” kata Ricky Adhi Hikmat, Minggu (2/2/2020).

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu kabar dari TKI yang berkerja di Hongkong dan Taiwan karena virus corona mulai menyebar di dua negara tersebut.

“Untuk informasi awal belum ada TKI asal Cianjur yang terkena virus corona,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemilik Toko Listrik Ini Ilhami Warga Berikan Internet Gratis

Namun pihaknya juga akan berkordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan KBRI di sejumlah negara tujuan, guna mendapatkan informasi terkait kesehatan TKI asal Cianjur itu.

“Beberapa hari yang lalu pihak kementerian meminta data dan jumlah TKI asal Cianjur yang bekerja di Asia Pasifik, sudah ada yang pulang atau belum. Hingga saat ini dari 104 yang bekerja di Asia Pasifik belum ada yang pulang,” jelasnya.

Baca Juga:  Kapolres Purwakarta Silaturahmi Ke MUI, Bahas Peran Ulama dan Umara Penting bagi Negara

Meskipun belum mendapat data pasti terkait kesehatan para TKI asal Cianjur itu, pihaknya berharap seluruhnya dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit virus corona.

Disnakertrans Cianjur mencatat sebanyak 104 TKI bekerja di sejumlah negara yang dekat dengan Cina seperti Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Hongkong. Sebagian besar bekerja di sektor formal dan non formal. (Ara)