Timbul Tenggelam Kerajaan Tipu-tipu

Penulis: Neni Sumarni (Praktisi Pendidikan/Komunitas Pena Islam).

Heboh. Di tengah frustasi sosial dan ekonomi, masyarakat digemparkan oleh ulah sekelompok orang yang mendirikan keraton atau kerajaan baru. Tak tanggung-tanggung, kelompok tersebut mengklaim dirinya sebagai perkumpulan yang mengatur pemerintahan dunia.

Kemunculan pertama soal Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, yang mengklaim sebagai keraton penerus Kerajaan Majapahit yang akan menjadi penguasa di dunia. Kemudian, muncul kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai Sunda Empire-Earth Empire. Kelompok ini memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020 mendatang.

Sebelumnya pernah dihebohkan juga dengan munculnya kerajaan ubur-ubur. Kerajaan ini muncul pada tahun 2008. Kerajaan ini diketahui merupakan komunitas keagamaan yang berdiri di Jalan Sayabulu, Serang, Banten. Komunitas yang dipimpin oleh sepasang suami istri yang mengaku sebagai jelmaan Nyi Roro Kidul kerap mengadakan pertemuan bersama para pengikutnya setiap hari Kamis hingga Jumat dini hari. Kerajaan ini hanya memiliki 20 orang pengikut.

Baca Juga:  Survei LSI 2023: Prabowo Subianto Vs Ganjar Pranowo, Siapa Pemenangnya?

Selain ketiga kerajaan-kerajaan tersebut sebelumnya juga telah muncul kerajaan Eden yang didirikan oleh Lia Aminudin atau yang dikenal dengan Lia Eden. Paham Lia Eden ini mampu menjaring sekitar 100 penganut pada awal pendiriannya yang terdiri dari cendekiawan, artis, dan pelajar.

Baca Juga:  Ingin Usus Kalian Tetap Sehat? Konsumsi Makanan dan Minuman Sehat ini

Kemunculan beberapa ‘kerajaan’ baru di Jawa Tengah dan Jawa Barat, dinilai merupakan bagian dari gerakan ratu adil, yang beberapa kali terjadi di Indonesia. Banyak orang yang tertarik dan bergabung karena sedang mengalami kebuntuan mencari jalan keluar persoalan hidup. Sehingga mudah tergiur tawaran tidak rasional. Hal ini akhirnya dimanfaatkan oleh kalangan tertentu untuk mencari keuntungan materi.

Semua ini adalah buah dari Sekularisme yang sangat berbahaya karena merupakan asas dari ideologi Kapitalisme yang terbukti bobrok. Inti ide ini adalah menyingkirkan peran dan fungsi agama dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Kalaupun mau, agama hanya diberi peran yang bersifat moral saja. Sekularisme menihilkan peran dan fungsi Islam untuk mengatur masyarakat. Atas nama kebebasan berkeyakinan setiap orang kemudian bebas membuat keyakinan dan aturannya sendiri.

Baca Juga:  Lukai Penutur Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Tuai Kecaman Warga Jawa Barat

Seharusnya ada  tindakan tegas dari pemerintah agar kasus serupa tidak berulang sehingga tidak meresahkan masyarakat dan tidak banyak korban yang berjatuhan lagi. Salah satunya dengan memberikan sanksi.

Demikianlah, sepanjang negeri ini masih menerapkan sistem sekuler kapitalis seperti sekarang, maka penderitaan masyarakat tidak akan pernah menemukan solusinya. Islam lah solusi satu-satunya untuk atasi ragam masalah kehidupan. (*)

Tulisan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis.