JABARNEWS | TASIKMALAYA – Siswa SDN 3 Cigorowong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya terpaksa harus belajar di bawah ancaman maut.
Pasalnya, dua ruang kelas II dan III atapnya telah disangga bambu sejak dua bulan lalu, agar tidak roboh saat proses belajar berlangsung.
Sebelumnya hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Senin, (3/2/2020) sore, juga telah menyebabkan pohon tumbang yang menghantam 2 ruangan kelas lainnya di SDN 3 Cigorowong hingga rusak.
Kepala SDN 3 Cigorowong, Ahmad Daryono mengatakan ruang kelas II dan kelas III telah dipasangi bambu sejak dua bulan terakhir. Sebab, atap dua ruangan itu terancam roboh lantaran atap bangunan sudah miring dan selalu bocor ketika turun hujan.
“Kondisi atap rapuh ini sudah terjadi lama. Tiang-tiang bambu itu sudah dipasang sekira dua bulan belakangan,” ujar Ahmad, Rabu (04/02/2020).
Ia menduga, kondisi itu disebabkan oleh konstruksi bangunan yang tidak kuat. Sebab, bangunan itu baru direhabilitasi pada 2013 lalu.
Ia menambahkan, pihak sekolah telah membuat laporan melalui data pokok pendidikan (Dapodik) sejak setahun terakhir, yang diperbaharui setiap bulannya.
Dalam laporan itu, pihak sekolah menulis keadaan ruang kelas mereka dalam kondisi rusak berat.
Hingga saat ini belum ada perhatian lebih dari pemerintah. Karena itu, sekira tiga bulan lalu pihak sekolah dan warga sekitar berinisiatif melakukan gotong royong untuk mengantisipasi ambruknya atap ruang kelas.
Operator SDN 3 Cigorowong, Aris Riswandi menambahkan, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk membenahi kondisi kelas yang rusak tersebut.
“Para siswa masih menggunakan ruangan itu untuk belajar karena tidak ada lagi ruangan kelas yang bisa digunakan, ujar Aris
Seperti diketahui, SDN 3 Cigorowong ini merupakan sekolah satu-satunya di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong. (Red)
