Sosialisasi Bahaya Narkoba, Bentengi Pelajar SMP BP Al-Mutohar Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebanyak 220 siswa siswi di Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren (SMP BP) Al-Mutohar, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta tampak serius mendengarkan sosialisasi bahaya Narkoba yang diberikan Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Plered.

Kepala SMP BP Al-Mutohar, H.Yodi Ahmad Sirojudin mengatakan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dan perlu segera dicegah.

“Kecamatan Plered itu termasuk zona merah dalam peredaran narkoba, jadi kegiatan sosialisasi bahaya Narkoba seperti ini perlu dilakukan untuk membentengi para santri dari bahaya Narkoba,” jelas Yodi, saat ditemui disela-sela acara, Rabu (5/2/2020).

Baca Juga:  HUT RI ke-75, Warga Kota Bekasi Diminta Hentikan Aktivitas Selama Tiga Menit

Saat ini, lanjut dia, para pengedar narkoba bukan hanya menyasar kepada para remaja yang ada dikampung-kampung, tetapi juga sudah masuk dalam dunia pendidikan seperti kampus, sekolah dan tidak tertutup kemungkinan akan masuk ke pesantren.

“Penyebaran narkoba sudah mempengaruhi anak usia sekolah. Terutama menggunakan pelajar sebagai modus dalam penyebaran. Dengan sosialiasi ini dapat membantu anak-anak untuk ikut melawan narkoba,” imbuhnya.

Baca Juga:  Sesalkan Gagalnya Piala Dunia U-20, AHY: Banyak Kerugian Bagi Indonesia

Ditambakan Yodi, para santri SMP BP Al-Mutohar disamping memahami ilmu agam, tapi juga diberikan pengetahuan umum tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Program tersebut dinilai dapat membentengi para pelajar agar tidak terjerumus pengaruh narkoba dan kenakalan remaja lainnya.

“Bisa memahami narkoba, baik dalam wujud, dampak dan hukuman bagi yang menyalahgunakannya. Sehingga anak-anak bisa menjaga diri,” papar Yodi.

Baca Juga:  Prajurit dan Persit Yonarmed 9 Pasopati Kostrad Menerima Bintal

Menurutnya, untuk meruntuhkan bangsa tidak lagi dengan perang fisik, tapi dengan menghancurkan generasi muda dengan membuat mental dan fisiknya lemah melalui narkoba. Padahal generasi muda kekuatan agama dan bangsa.

“Alhamdulillah di pondok kami belum pernah ada santri yang tersandung narkoba. Harapan kami para siswa itu akan mengerti dampak bahaya penggunaan narkoba, sehingga mereka mampu menghindarkan diri dan menjauhi narkoba serta kenakalan remaja lainnya,” pungkas Yodi. (Gin)