Kelalawar Situ Lengkong Panjalu Bawa Virus Corana? Ini Menurut PDHI

JABARNEWS | CIAMIS – Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat IV Siti Maemunah, menyebutkan bahwa Kelelawar yang berada di kawasan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu, Kabupaten Ciamis  belum ada laporan terindikasi mengandung Virus Corona.

“Jadi sample yang telah diambil dari Kelelawar yang berada di Kawasan Situ Lengkong Panjalu oleh Prof. Drh. Agus Setiyono MS, PhD, APVe, belum ada kesimpulan secara resmi terkait penelitian terhadap Kelelawar yang berada di Kawasan Situ Lengkong tersebut, jadi artinya belum ada laporan resmi terkait apakah Kelelawar tersebut mengandung Virus Corona apa tidak,” ujar Siti Maemunah, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga:  DAMRI Bandung Raya Berhenti Beroperasi, Akibat Penggelapan Uang Perusahaan Rp1,2 Miliar?

Ia meminta, masyarakat untuk untuk tidak panik, berdasarkan penelitian dari Ahli Patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian (IPB) Bogor, Prof. Drh Agus Setiyono MS, PhD, APVet tersebut, belum ada lanjutan resminya.

Wakil Ketua II PDHI Cabang Jawa Barat IV, Dr. Drh. Agus Yuniawan Isyanto, MF menuturkan bahwa yang dikemukakan oleh Prof. Drh. Agus Setiyono MS, PhD, APVe tersebut lebih ke arah penjelasan untuk menghindari penularan Virus Corona.

Baca Juga:  Ini 15 Saksi dan 2 Ahli yang Dihadirkan Tim BPN Prabowo

“untuk dihindari kontak secara langsung dengan Kelelawar, misalnya ada buah yang matang di pohon dan dimakan kelelawar, sebaiknya itu jangan di konsumsi, itu secara penjelasannya,” ucapnya.

Sementara, ditempat terpisah, Kasi Kesejahteraan Desa Panjalu Kabupaten Ciamis, Asep Rahmat mengaku bahwa tidak mengetahui terkait dengan adanya penelitian Kelelawar di kawasan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu yang dilakukan oleh Ahli Patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor.

“Pihak Pemerintah Desa Panjalu tidak mengetahui adanya informasi bahwa Ahli Patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor telah melakukan penelitian di Desanya, kami belum pernah komunikasi maupun koordinasi terkait adanya penelitian yang dilakukan oleh Ahli tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:  Hadapi Liga 1, Kim Tegaskan Chemistry Antar Pemain Persib Tak Hilang

Namun berdasarkan pemberitaan tersebut, banyak masyarakat yang membahas terkait Kelelawar di grup-grup whatapp, bahkan mewanti-wanti agar berhati-hati dengan Kelelawar Panjalu.

“Jangan mudah percaya, kita tunggu kepastiannya dari para Ahli, jadi jangan sampai menyimpulkan yang belum pasti kebenarannya, oleh sebab itu saya meminta masyarakat jangan panik dan melebih-lebihkan,” ucapnya. (Tny)