Emil: Tahun Ini Jabar Akan Sulap Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

JABARNEWS | BANDUNG – Sampah menjadi persoalan pelik hampir di semua daerah kota besar. Tidak hanya di kota-kota di Indonesia, tapi juga di dunia. Meski begitu, beberapa negara maju di dunia sudah menerapkan sistem pengolahan sampah yang tidak hanya jelas, tapi juga tegas.

Indonesia sendiri meski sudah mulai bergerak ke arah yang positif, seperti halnya Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, jika pengkonversian sampah plastik menjadi bahan bakar dalam skala industri berhasil sebelum tahun 2023, maka Jabar adalah provinsi pertama di Asia Tenggara yang punya sistem pengelolaan sampah plastik.

Baca Juga:  Polres Cianjur Dirikan Posko Dapur Umum Covid-19

Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, bahwa sudah diputuskan ada 5 lokasi untuk pengkonversian sampah pelastik diantaranya Cekungan Bandung, Bogor, Bekasi, Cirebon dan Tasikmalaya.

Dari lima lokasi, kata dia, ada dua lokasi yang sudah siap beroperasi di bulan ini yaitu di Sarimukti berdampingan ada fasilitas pengelolaan plastiknya dan perpanjangan Sarimukti, Lengok Nangka sekarang sedang finalisasi lelang dalam minggu-minggu ini keluar surat penyertaan modal dari Kementerian Keuangan untuk segera diproses lelang.

Baca Juga:  Harapan Gubernur Jabar kepada MUI Di Tengah Pandemi Corona

“Nah, dari lima lokasi itu, salah satu yang di Bogor mungkin itu lokasinya di Galuga, yaitu eksisting sekarang,” kata Emil di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (5/2/2020).

Di Bogor sendiri memiliki kapasitas 600 Ton perhari dengan mempunyai dua sistem pengelolaan sampah plastiknya di eksisting di Galuga dan sampah lainnya di Depok. Sedangkan Di Tanggerang Selatan ada di Nambo. Pengelolaan sampah plastik di Nambo, ditargetkan selesai pada November-Desember 2020.

Baca Juga:  Ribuan Ton Ikan Tilapia Kualitas Terbaik Diekspor Sampai ke AS dan Eropa

“Jadi, tahun ini punya west to energi pertama yang mengubah sampah pengganti batu bara. Kalau ini urusan lancar baik Sarimukti maupun Galuga maka fasilitas-fasilitas plastik energi ini kita mulai pembangunannya pada pertengaham tahun ini,” jelasnya. (RNU)