Bupati Cianjur: Ayo Antarkan Anak Sekolah Agar Lebih Termotivasi

JABARNEWS | CIANJUR – Sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni Ngabaso (Ngabring Ka Sakola). program ini ada untuk membiasakan siswa berjalan kaki ke sekolah agar lebih sehat. Selain itu, Program ‘Ngabaso’ ini akan meningkatkan interaksi sosial siswa dengan teman sekolahnya, sehingga tumbuh sikap tolerasi dan kekompakan bersama.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama istri Hj Anita Sincayani, mengantarkan dua anak piatu yaitu Awal (11) Farhan (8) ke sekolah. Mereka berdua siswa SDN 1 Karang Pakuan, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga:  Nasabah BRI Syariah Bisa Dapat Logam Mulia, Ini Caranya

“Ya, tujuannya support juga memotivasi orangtua. Supaya lebih memperhatikan putra putri,” katanya Herman, Rabu (5/2/2020).

Orang nomor satu di Cianjur saat ini menambahkan, selain itu juga mendukung pelajar sehat fisik, dengan berjalan kaki ke sekolah. Disamping menjaga kekompakkan antar teman sekolah.

“Program Ngabaso para siswa maupun para tenaga pendidik diajak untuk biasa bergerak sebelum mulai kegiatan belajar mengajar agar sehat. Jika anak segar fisik dan pikirannya, akan meningkatkan konsentrasi dalam belajar,” jelasnya.

Baca Juga:  Simak! Begini Update Perkembangan Covid-19 di Purwakarta

Selain membiasakan diri, masih kata Herman, bisa menanamkan rasa menjalin kekompakan antar teman menuju di sekolah untuk belajar.

Tinggal bersama sang nenek, Awal (11) duduk di kelas 5 dan Farhan (8) dibangku kelas 3 begitu senang juga semangat, untuk menggali ilmu. Pasalnya, diantarkan oleh bupati juga ibu.

Baca Juga:  Inilah Tips Penting Hadapi Era New Normal

Terpisah, Oding (30) paman dari Farhan mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian Plt Bupati Cianjur, sudah memfasilitasi kebutuhan keponakannya.

“Terima kasih atas perhatiannya, telah mengantar sekolah. Jadi semangat untuk memotivasi belajar,” ucapnya.

Sementara itu, Acah (54) nenek dari Awal dan Farhan. Farhan yang sejak usia 5 tahun sudah ditinggal ibunya meninggal dunia.

“Harus hidup bersama neneknya. Karena ayahnya sedang mengadu nasib di negeri orang,” pungkasnya. (Adv)