Abdul Hadi: Pemprov Perlu Lebih Apresiasi kepada RS Jiwa Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat mengunjungi Rumah Sakit Jiwa milik Pemprov Jabar di Cisarua siang tadi (5/2/2020).

Dengan dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD, Achmad Ru`yat, para wakil rakyat datang untuk meninjau langsung kondisi Rumah Sakit serta mendalami sejumlah persoalan yang belakangan mencuat seperti maraknya kecanduan gadget di kalangan anak-anak.

Usai kunjungan, Abdul Hadi, anggota DPRD Dapil Karawang-Purwakarta tersebut menyampaikan penilaiannya bahwa kinerja Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat sudah mengalami peningkatan yang cukup baik, diantaranya sejak Bulan September 2019 tidak ada pasien yang ditolak.

Meskipun layanan Rumah Sakit mengalami perubahan yang semakin positif, tetapi Abdul Hadi mengingatkan juga terkait layanan Rumah Sakit bagi pasien non penyakit jiwa.

Baca Juga:  Akibat Pandemi Covid-19, Pemandian Alam Batu Nongol Sergai Sepi Pengunjung

“Kami melihat harus ada komunikasi dan kerjasama lebih intens antara Rumah Sakit, BPJS dan Pemerintah Provinsi terkait pasien umum non sakit jiwa yang dimungkinkan untuk bisa berobat juga ke Rumah Sakit tersebut mengingat kualitas SDM dan Layanan UGD-nya yang cukup baik dan memiliki beberapa layanan spesialis seperti spesialis anak, penyakit dalam dan penyakit syaraf,” kata Abdul Hadi.

Menurut Abdul Hadi, pembicaraan lebih lanjut juga harus dilakukan di tingkat para stakeholder seperti Pemprov, termasuk Biro Organisasi, Biro Hukum, BKD dan Dinas Kesehatan menyangkut keluhan dari 6 Komite Medik Rumah Sakit di Jawa Barat terkait perubahan SK Gubernur tentang tunjangan penghasilan tenaga kesehatan.

Baca Juga:  Upaya Cegah Covid-19, Polres Majalengka Bagikan Masker ke Pengendara

Komite Medik mempertanyakan numenurasi untuk dokter spesialis dan dokter ahli yang mengalami penurunan cukup drastis. Hal serupa terjadi juga pada Dana Pendidikan Berkelanjutan bagi para dokter spesialis yang dipotong sampai 75%.

“Pemprov harus lebih longgar lagi dalam menganggarkan dana terkait Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM yang berkerja di sektor Layanan Kesehatan Jiwa,” katanya.

Sementara itu mengenai permasalahan yang belakangan marak yaitu soal banyaknya pasien anak kecanduan Gadget di Rumah Sakit Jiwa Cisarua membuat Abdul Hadi prihatin.

Baca Juga:  Kota Bekasi Sudah Siap Untuk Terapkan PSBB

Oleh sebab itu pihaknya dari Komisi 5 meminta pihak Rumah Sakit untuk memberikan penanganan professional untuk mereka, dan mendorong pihak-pihak terkait agar melakukan sosialisasi lebih massif untuk mengatasi bahaya kecanduan gadget di kalangan anak-anak dan remaja baik penggunaan internet, medsos ataupun game online.

“Kita harus melindungi anak-anak kita dari bahaya penggunaan gadget yang berlebihan dan lost control. Saya kira ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, tapi juga keluarga di rumah,” pungkas Abdul Hadi. (Adv)