Plt Bupati Cianjur: Peserta Tes SKD CPNS Jangan Percaya Orang Dalam

JABARNEWS | CIANJUR – Sebanyak 3.395 orang yang lolos seleksi administrasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan bersaing untuk memperebutkan formasi CPNS di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang digelar di Telkom University, Jumat (7/2/2020), kemarin.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, para peserta mengikuti tes Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Cianjur diikuti 3395 orang untuk memperebutkan 159 formasi.

“Tidak ada orang titipan karena tes dilakukan secara transparansi. Hasilnya langsung ada, hanya nunggu 90 menit di online sudah ada. Jadi kami pastikan semuanya hasilnya murni,” tegas Herman kepada wartawan, Sabtu (8/2/2020).

Baca Juga:  Bermain Sambil Liburan Di Tempat Wisata Perkebunan Teh Margawindu Sumedang

Herman menyebutkan, Kabupaten Cianjur hanya memiliki jatah 159 orang untuk di 2020. Jumlah yang diakui Herman jauh dari yang diharapkan. Mengingat, pensiunan di Kabupaten Cianjur tidak kurang dari 500 orang per tahun.

“Jumlah ini di luar dari guru, karena itu udah diurus oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jadi yang saat ini tes untuk sektor administrasi, kesehatan, tenaga teknis, bidan dan dokter,” ucapnya.

Baca Juga:  Materi Manasik Haji Dilakukan Secara Online Selama Pandemi Covid-19

Herman berharap, jumlah penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang minim adalah orang terbaik.

“Semoga aja pekerjaan yang hanya dikerjakan oleh 10 orang jadi bisa sama seorang gitu,” ucapnya.

Disinggung perihal pengangkatan guru honorer, Herman menegaskan, di 2019 ada 540 orang yang sudah diajukan kepada pemerintah pusat melalui K3.

Baca Juga:  Itjen Kawal Kegiatan Kemendes Sejak Tahap Perencanaan, Ini Buktinya

“Mereka tentunya mengikuti tes yang ditentukan dan sudah lolos, hanya sekarang tinggal menunggu regulasi keputusan pusat. Padahal kami sudah menyiapkan anggarannya untuk mereka,” tuturnya.

Herman Suherman berpesan, peserta seleksi dapat menjalankan tes dengan baik dan tidak tergoda untuk melakukan kecurangan-kecurangan, apalagi sampai percaya pada jasa “orang dalam”. (Adv)