Tanggap Bencana, Inilah yang Dilakukan Kapolsek Cibatu

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam mengantisipasi dan mendeteksi dini bahaya longsor yang kerap muncul saat musim hujan, Polsek Cibatu, Polres Purwakarta lakukan Rapat Penangulangan serta pengecekan lokasi yang berpotensi terjadi bencana longsor.

Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius melalui Kapolsek Cibatu, AKP Ali Murtadho, mengatakan meminta masyarakat mengenali dan peka terhadap tanda-tanda terjadinya longsor yang berpotensi muncul.

“Bencana longsor salah satu tandanya jika terjadi hujan terus-menerus dengan intensitas sedang hingga tinggi. Sehingga kalau hujan deras jangan malah langsung tidur enak-enak,” kata Ali, usai melakukan Rapat koordinasi penanggulangan Bencana di Aula Desa Cibukamanah, Rabu (8/1/2020)

Baca Juga:  Berkah Lebaran, 306 Warga Binaan Lapas Purwakarta dapat Remisi dan 1 Orang Bebas

Menurut Kapolsek, bencana longsor tidak terjadi tiba-tiba. Saat hujan deras, khususnya masyarakat yang tinggal di titik rawan longsor seperti Desa Wanawali dan Desa Cibukamanah bisa langsung melakukan upaya mitigasi dengan melakukan pengecekan ada atau tidaknya retakan atau perubahan struktur tanah di sekelilingnya.

“Dicek apakah ada pergerakan tanah, apakah mulai ada tanah yang ikut terbawa aliran air. Kalau ada, mungkin sementara bisa mengamankan diri di kawasan yang bebas tanah longsor,” pesan Ali.

Baca Juga:  Puncak Peringatan HUT RI Ke-78 di KCD Wilayah IV Disdik Jabar

Ali meminta, Masyarakat juga mesti mewaspadai retakan, penampakan pohon yang tidak tegak, hingga bunyi gemuruh akibat retakan tanah. Longsor juga ditandai dengan munculnya rembesan air di tebing. Jika ini terjadi, masyarakat dapat menutupnya dengan lempung.

“Longsor tak dapat diprediksi. Untuk itu, jika tanda longsor terjadi, masyarakat menjauhi lokasi rawan longsor. Masyarakat juga diminta menghubungi pihak berwenang untuk menangani potensi bencana tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga:  Begini Cara Polres Cianjur Tekan Berandalan Bermotor di Malam Hari

Ali menambahkan, dirinya dengan para anggota dan muspika selalu siap siaga selama 24 jam memonitor bila cuaca sedang hujan, hal itu dilakukan untuk cepat tanggap darurat bila ada bencana.

“Bila ada bencana saya dan para unsur muspika akan secepatnya kelokasi, untuk memantau dan melakukan evakuasi dilokasi bencana. Tentunya dibarengi dengan dinas terkait yaitu Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran,” pungkasnya. (Gin)