Tahta DPC PKB Purwakarta Mulai Memanas

JABARNEWS | PURWAKARTA – Menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) tahun 2020, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purwakarta mulai memanas. Bermunculan nama-nama yang tergolong muda, disinyalir akan membawa perubahan bila memimpin partai dengan basis kekuatannya dari Nahdliyin yang notabene pemilih tradisional.

Nama Luthfi Bamala, Asep Saepudin Saeful Milah dan Sona Maulida, Riana Afriadi, Ceceng Abdulqodir, digadang-gadang orang muda yang pas untuk memimpin partai yang saat ini dipimpin Hj. Neng Supartini.

Sekretaris DPC PKB Kabupaten Purwakarta, Usep Solihin, disela-sela acara konsolidasi, Minggu (9/2/2020) di Sekretariat DPC PKB Kabupaten Purwakarta mengatakan bahwa kemungkinan Muscab akan dilaksanakan sekitar Maret dan April 2020. Prosesnya sama seperti Musancab, diusulkan DPAC untuk ketua DPC.

“Penataan restrukturisasi bukan hanya berlaku untuk Ketua dan Sekretaris DPAC saja, akan tetapi untuk semua tingkatan,” kata Usep.

Usep menjelaskan, hasil Muktamar Bali 2019, menghasilkan AD/ART baru yang didalamnya mencakup beberapa point penting, di antaranya merestrukturisasi pengurus partai di semua tingkatan seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Eks Pemred Banjarhits Ajukan Pledoi usai Dituntut 6 Bulan Penjara

Perihal tersebut sudah diturunkan lagi melalui Peraturan Partai PKB Nomor 1 Tahun 2019 yang mengatur Penataan Struktur Dewan Pengurus Partai.

“Untuk ketua dan sekretaris harus ada batasan usia sama DPAC. Kan tidak adil kalau berlaku hanya untuk DPAC tetapi harus berlaku untuk DPC dan DPW ada batasan usia,” tegas Usep.

Sementara itu di tempat yang sama, Sona Maulida, mengatakan hasil Muktamar Bali sangat luar biasa. Hanya soal penjelasan dalam Peraturan Partai (PP) harus detail untuk menjaga keseimbangan dinamis di internal yang akan terjadi.

“Satu sisi melaksanakan hasil muktamar wajib. Tapi pada pelaksanaan kurang tepat hasilnya akan kurang bagus bila sosialisasi belum berjalan. Intinya hasil muktamar bukan memotong generasi tapi untuk perbaikan partai di era kekinian,” katanya.

Saat ditanya apakah dirinya akan maju dalam suksesi PKB kedepan, dia hanya menjawab lihat saja nanti apakah ya atau tidak, masih fokus urusan yang lebih besar.

Baca Juga:  Darah Personel TNI-Polri di Cianjur Disedot, Ada Apa?

Sedangkan Luthfi Bamala, saat dihubungi, mengaku bahwa banyak pihak yang meminta dirinya agar maju dalam suksesi di Muscab PKB. Namun, dia mengatakan jangan dulu berbicara soal itu. Sukseskan dulu penataan struktur DPAC yang dianggap sebagai alat memotong generasi.

“Konsolidasi internal harusnya pengurus DPC yang kuat ke DPAC. Karena hasil muktamar berat bila semua pihak tidak memahami program besar partai”, kata Luthfi.

Dia menegaskan, bahwa PKB Kabupaten Purwakarta, secara umum sukses dalam Pemilu 2019. Ketua Ceu Neng (sapaan akrab Neng Supartini, dan jajaran pengurusnya serta DPAC menambah kursi di fraksi PKB dari lima kursi menjadi enam adalah keberhasilan.

“Intinya siap bila ada dukungan dari DPAC. Hanya momentumnya saja kurang tepat bila saat ini sudah berbicara persaingan. Karena saat ini kita fokus dulu ke konsolidasi penataan struktur yang ada di bawah,” jelasnya.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Ngaku Tak Senang Kongres PSSI Dipercepat Hari Ini

Wakil Katib Syuriah PC NU Kabupaten Purwakarta, Acep Munawar (Gusmun) mengatakan bahwa dinamika yang terjadi di tubuh PKB Kabupaten Purwakarta wajar artinya dinamis.

Namun bila ada orang yang mengatakan tidak realistis, itu tidak benar. Karena target 12 kursi untuk Pemilu yang akan datang adalah motivasi.

Ketua DPC PKB Purwakarta yang dinahkodai Hj. Neng Supartini cukup berhasil. Faktanya adalah hasil Pemilu 2014, hanya 27.000 dan Pemilu Legislatif 2019 menjadi 48.000.

“Ini bukti keberhasilan pengurus PKB Purwakarta. Bersaing semangat muscab boleh tapi jangan lontarkan omong kosong dan target itu pesan dari Rois Syuriah. DR. KH. Abun Bunyamin MA. Untuk semangat kebersamaan warga Nahdliyin harus ke PKB saluran politiknya untuk pemilu yang akang datang,” tuturnya, Senin (10/2/2020).

“Warga NU tidak ada di mana-mana tapi NU ada di PKB. Dan PKB ini rumah kita, kalo ada bocor itu wajar tapi jangan di bakar,” tegas Acep. (Aha)