Direktur Kepatuhan BJB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen di UPI

JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Kepatuhan Bank BJB Agus Mulyana meraih gelar doktor Ilmu Manajemen dari Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam disertasi berjudul “Melalui Bisnis Fintech dalam Meningkatkan Marketing Performance di Indonesia”.

Dengan teori “Hybrid Bussiness Model 5.0”, Agus Mulyana dinyatakan lulusan dengan nilai cum laude sehingga atas disertasinya itu ia berhak menyandang gelar doktor Ilmu Manajemen. Gelar tersebut diraih Agus Mulyana melalui Sidang Kandidat Doktor di Aula Sekolah Pascasarjana UPI, Kota Bandung, Senin (10/2/2020)

Baca Juga:  Saat Bingung Tentukan Pilihan, Pilih Nongkrong Di Warkop

“Saat ini perubahan dan pertumbuhan teknologi informasi digital sangat cepat, sehingga semua sektor, baik jasa, manufaktur atau agrikultur, semua mengarah serta memanfaatkan perkembangan teknologi digital, terjual industri keuangan yang berbasis fintech,” jelas Agus.

“Akan tetapi perkembangan fintech tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perubahan global. Sementara revolusi Industri 4.0 terdapat banyak kelemahan dalam bidang Fintech, di mana semuanya dituntut serba otomasi,” tambahnya.

Ia mengatakan dalam satu sisi perkembangan digital saat ini sangat menguntungkan dalam segi efisiensi dan efektivitas dalam kehidupan manusia.

Baca Juga:  Inilah Permintaan Atlet Paragames Ketika Bertemu Presiden Jokowi

“Tapi pada sisi lain, rendahnya Intellectual Capital SDM dari suatu negara akan menjadi kelemahan di negara tersebut. Bahkan manusia tergantung dengan mesin,” katanya.

Sedangkan ketergantungan terhadap teknologi yang terlalu tinggi akan mengikis norma-norma agama, budaya dan kehidupan sosial yang menjadi tujuan hidup manusia dalam bernegara. Oleh karenanya, dirinya menawarkan model baru yakni Hybrid Bussiness Model 5.0.

“Teori ini merupakan sinergi antara modal intelektual yang melahirkan inovasi serta kapabilitas dalam menjalan informasi teknologi yang menghasilkan value creation,” jelasnya.

Baca Juga:  Peringati HUT Ke-210, UMKM Alumni Unpad Jalin Kerjasama dengan Kadin Kota Bandung

Ia mengatakan sinergis kedua unsur tersebut akan menghasilkan suatu kekuatan yang besar untuk meningkatkan perekonomian suatu bangsa.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah Indonesia dapat mulai memprioritaskan pengembangan intellectual capital sejak dini dalam mengantisipasi transformasi teknologi digital yang sangat cepat untuk menuju tahun 2021.

“Hybrid Business Model ini sangat cocok diterapkan di Indonesia karena adanya batasan budaya dan agama sehingga peran manusia tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi,” tandasnya. (Ara)