Tekan Angka Stunting, Pemprov Jabar Luncurkan Desa Cageur

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meresmikan ‘Desa Cageur’ atau Desa Calon Generasi Unggul dan Sarehat di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Desa Cageur merupakan program untuk mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menekan angka stunting atau gagal tumbuh melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jabar.

Uu pun mengapresiasi program tersebut karena dinilai bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya stunting termasuk memberikan wawasan terkait upaya pencegahannya.

“Ini Desa Cageur bagus karena memberikan kesadaran kepada masyarakat bahaya stunting. Dengan begitu mereka berusaha untuk menghindar,” ucap Uu, Rabu (20/11//2019).

Terdapat tiga langkah dalam upaya penurunan angka stunting di Jabar lewat Desa Cageur, yakni pemberian makanan sehat bernutrisi kepada balita dan ibu hamil, pemberian edukasi tentang bahaya stunting, serta pemberdayaan kader Posyandu.

Baca Juga:  Monyet Liar Serang Pemukiman Warga Purwakarta, Acak-acak Isi Rumah

Nantinya, program tersebut akan diawasi oleh tim dokter selama tiga bulan penuh agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Uu mengatakan, Jabar merupakan salah satu daerah penyumbang kasus stunting yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, 36 persen balita (0-5 tahun) di Indonesia terkena stunting.

Sementara itu, berdasarkan data BKKBN pada 2018, terdapat 29,9 persen atau 2,7 juta balita Jabar yang terkena stunting. Adapun Pemda Provinsi Jabar terus berupaya menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen.

Baca Juga:  Begini Cara Merubah Foto Ke Teks dengan Fitur Live Text Pada iPhone

“Kami juga sudah memiliki program dalam menurunkan stunting yang berbasis menu makanan, pola asuh dan sanitasi, yaitu program Omaba (Ojek Makanan Balita), Sekoper Cinta, dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),” katanya.

Target penurunan tersebut, lanjut Uu, fokus kepada 11 kabupaten/kota dengan tinggat stunting tertinggi, salah satunya Kabupaten Bandung Barat.

Uu juga berharap, program Desa Cageur bisa dijalankan di desa lainnya di Kabupaten Bandung Barat oleh BAZNAS Jabar bekerja sama dengan pemda setempat. Tak lupa, Uu mengajak seluruh pihak untuk peduli terhadap stunting.

Sementara itu, Ketua BAZNAS Jawa Barat, Arif Ramdani menuturkan, stunting adalah kondisi dimana anak kurang normal dari sisi pertumbuhannya dan harus dihindari karena akan menciptakan generasi muda yang lemah.

Baca Juga:  Jaringan Narkoba Asal Aceh Ditangkap Polda Sumatera Utara

Arif menyatakan, Desa Cageur menjadi salah satu upaya BAZNAS Jabar dalam mendukung program Pemda Provinsi Jawa Barat dalam melawan dan menekan angka stunting.

“Kami diarahkan untuk mendukung visi Jabar Juara Lahir Batin, salah satunya melalui program kesehatan,” tandasnya.

Program Desa Cageur berlangsung selama tiga bulan dengan penerima manfaat per desa adalah 100 kepala keluarga. Adapun Desa Ciburuy dipilih karena termasuk 10 desa prioritas stunting dengan kasus stuntung tertinggi kasus di Jabar. (RNU)