MKKS SMA Purwakarta: Perayaan Valentine Bukan Budaya Indonesia

JABARNEWS | PURWAKARTA – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Purwakarta, sangat mendukung terkait surat ederan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat yang menghimbau kepada siswa didik se-wilayah Jabar agar tidak merayakan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang yang jatuh pada, Jumat (14/2/2020) mendatang.

“Saya sangat setuju sekali dengan surat himbauan para siswa untuk tidak merayakan valentine day,” ucap Ketua MKKS SMA Kabupaten Purwakarta, Asep Sundu Mulyana, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (12/2/2020).

Baca Juga:  Ketua MPR Minta Soal Ini Terkait Implementasi PSBB di Tiap Daerah

Menurutnya, perayaan valentine day setiap tanggal 14 Februari bukanlah budaya bangsa, tapi budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang tidak perlu diikuti, karena kasih sayang itu harus ada setiap saat dan tidak perlu dirayakan.

Baca Juga:  Kota Bogor Masih Status Zona Merah Covid-19, Bima Arya Lakukan Ini

“Perayaan valentine day juga tidak mencerminkan pendidikan karakter siswa yang menjadi program bangsa. Valentine day merupakan kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya bangsa kita,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Cibatu.

Menurut Sundu sapaan akrabnya, imbauan ini sering dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan menangkal budaya luar yang tidak sesuai dengan ajaran agama, norma sosial maupun budaya nasional Indonesia.

Baca Juga:  Ratusan Massa Aksi Blokade Jalan Jembatan Pasupati Kota Bandung

“Budaya kita beda dengan orang barat. Budaya Indonesia tidak sesuai dengan budaya barat. Harusnya kasih sayang harusnya tidak sempit kepada pacar saja, tetapi kepada guru, orang tua hingga sesama manusia dan bisa diterapkan setiap hari, serta setiap saat,” tegasnya. (Gin)