RSUD Ciamis Siapkan Ruang Isolasi Pasien Terindikasi Virus Corona

JABARNEWS | CIAMIS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat telah menyediakan ruang isolasi khusus bagi pasien yag terindikasi virus corona. Dimana Ruang isolasi yang dapat menampung maksimal 3 pasien sekaligus.

Bahkan, RSUD Ciamis juga menyiagakan tim khusus, yakni Tim Hospital Disaster KLB sebanyak 15 orang untuk menangani pasien yang terindikasi virus corona.

“Sebetulnya, ruang isolasi tersebut sudah dipersiapkan sejak dahulu untuk menangani pasien yang dapat dikatakan cukup luar biasa, seperti pasien penderita penyakit Difteri maupun virus flu burung,” kata Direktur RSUD Ciamis, dr. Rizali Sofian kepada Jabarnews.com, saat ditemui, Rabu (29/1/2020).

Baca Juga:  Duh, Belasan Pelajar SMK di Bogor Terciduk Sedang Teler Akibat Miras

Rizali menjelaskan, jika nantinya ada pasien yang terindikasi virus corona, akan dilarikan ke ruang isolasi RSUD Ciamis. Namun jika tidak memungkinkan untuk ditangani, akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Sampai saat ini, ujar Rizali, di Kabupaten Ciamis belum ditemukan pasien yang terindikasi virus corona. Akan tetapi kurang lebih 50 warga Ciamis yang sedang dalam pengawasan Dinas Kesehatan yang diimbau untuk memeriksakan kondisi kesehatannya di tempat kesehatan terdekat jika terjadi sesak nafas, timbul gejala flu dan demam tinggi.

Baca Juga:  Mahasiswa STIE KHEZ Muttaqien Sambangi DPRD Purwakarta

Sementara, Koordinator Hospital Disaster Kejadian Luar Biasa (KLB) RSUD Kabupaten Ciamis, Ratio, S.Kep,. Ners menambahkan untuk memasuki ruang isolasi tersebut, pasien maupun tim medis harus melewati pintu tiga lapis.

Di ruang isolasi tersebut terdapat alat hisap udara dan virus (hepa filter), monitor, hospital bed elektrik, cairan cuci tangan dan lainnya.

Baca Juga:  DPKP Kota Bandung Minta Jangan Parkir Motor di Bawah Pohon, Jika...

Ratio mengaku, semua petugas medis ruang isolasi sudah dipastikan telah memenuhi prosedur ketika menangani pasien diruang isolasi, seperti memakai jas khusus untuk memasuki ruang isolasi, kacamata google hingga memakai masker khusus N95 dan lainnya.

“Selain pasien, tidak boleh ada orang yang masuk ke dalam, kecuali petugas medis. Dan perawatan pasien di ruang isolasi tersebut biasanya maksimal 10 hari. Jika sudah melewati masa 10 hari pasien sudah diperbolehkan pulang,” tambahnya. (Tny)