Simak! Inilah Bukti Sejarah Keramik Plered Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejarah dimana awal mulanya industri keramik Plered sekaligus masa kejayayaannya, terlihat dari sebuah bangunan tua yang berada tepat di pinggir Jl raya Plered (Gonggo) Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta.

Menurut informasi yang beredar di warga sekitar, bangunan itu dulunya didirikan dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI pertama Mochammad Hatta pada tahun 1950 lalu sebagai sanggar belajar bagi pengrajin keramik pemula.

Tampak depan bangunan bagian atas membentuk dinding tinggi bertuliskan “Induk Perusahaan Keramik Plered”.

Sementara, dibagian belakangan bangunan, tampak dua cerobong asap menjulang setinggi kurang lebih 5 meter dan dibawahnya, ada enam tungku perapian tempat pembakaran gerabah.

Baca Juga:  Kasus Korupsi 2019, Polri Sebut Telah Rugikan Negara Rp1,8 Triliun.

Hal tersebut dibenarkan Agus (45), yang kini menempati bangunan tersebut mengatakan, saat ini bangunan tersebut masih berpungsi produksi keramik dan di jual keberbagai daerah di Indonesia hingga luar negri.

Untuk menenempat bangunan tersebut, Agus mengaku menyewa dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jabar.

“Orang tua saya bilang bangunan ini dulu dibuka oleh Bung Hatta (Wakil Presiden RI pertama, Mochammad Hatta), dan ini sekarng milik pemfrov Jabar” ujar Agus saat ditemui disela kegiatannya. Kamis, (13/2/2020).

Sementara, Dadang Zarkasi (65) warga setempat yang juga pemilik toko keramik di sekitar bangunan tua tersebut mengatkan, di bangunan tersebut sempat menjadi satu- satunya industri keramik di Indonesia.

Baca Juga:  Begini Sistem PPDB Tahun 2020 di Purwakarta

“Iya seingat saya pabrik ini di buka sekitar tahun 1950 oleh bung Hatta dan menjadi pabrik keramik pertama saat itu” jelasnya.

Awal mula berdirinya bangunan tersebut, ditambahkannya, diprakarsai oleh tokoh masyarakat setempat yang menginginkan tata kelola manajemen produksi gerabah lebih modern. Itu kenapa, bangunan itu dinamakan Induk Perusahaan Keramik Plered.

“Dulu sekali bangunan ini berfungsi sebagai sarana peningkatan dan pengembangan usaha keramik. Bahkan dulu perintah pusat mengirim mesin buatan Jerman penghalus tanah liat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Nunung Srimulat Ditalak Suami, Ini Sebabnya

Setelah itu, produksi gerabah meningkat. Bahkan, gerabah Plered ini mensuplai ornamen kegiatan intenasional di Jakarta.

Salah satunya, kata Dadang, membuat gentong dan jolang besar berukuran tinggi 170 cm dan diameter 150 cm untuk dikirim ke Jakarta, pada momen Game of The New Emerging Force (Ganefo) yang digagas Presiden RI pertama, Ir Soekarno pada 1963.

“Dimana pada saat itu didatangkan mesin-mesin dari Jerman dan mencapai masa kejayaan karena produksinya relatif tinggi, selain itu induk keramik tersebut berjasa dalam membimbing industri rumah tangga hingga berkembang pesat.”ucapnya. (Gin)