Ridwan Saidi Singgung Kerajaan Galuh, Kebudayaan Ciamis Buka Suara

JABARNEWS | CIAMIS – Pernyataan kontroversi Ridwan Saidi yang menyinggung sejarah Kerajaan Galuh di Kabupaten Ciamis menuai kecaman dari seluruh masyarakat Ciamis, terutama dari seluruh unsur penggiat kebudayaan, para Kebuyutan Galuh hingga Dewan Kebudayaan Galuh Ciamis.

Pernyataan Ridwan Saidi atau pria yang diakrab Babe Saidi yang telah ditayangkan dalam akun YouTube Macan Idealis yang berdurasi sekitar 12 menit tersebut menyebut bahwa Kerajaan Galuh itu brutal.

“Sunda Galuh agak keliru ya, karena artinya itu brutal,” ujarnya dalam tayangan kanal YouTube tersebut.

Selain itu Babe Saidi yang terkenal lantang berbicara tersebut mengatakan bahwa sejumlah prasasti peninggalan Kerajaan Galuh itu palsu, karena dibuat oleh Belanda.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis (DKKC), Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs,. M.Si menantang Ridwan Saidi yang kerap muncul dalam program ILC di TV One itu untuk datang ke Ciamis. Menurutnya, jika Ridwan Saidi berani datang ke Ciamis, H. Yat Rospia Brata mengaku akan membuktikan bukti sejarah Kerajaan Galuh dan menghadirkan para Kebuyutan Galuh.

Baca Juga:  Harapan Bupati Bekasi Setelah Resmikan MTQ ke-51 Tingkat Kabupaten

“Pernyataan Ridwan Saidi jelas akan memicu konflik horizontal, dan tidak mempunyai dasar landasan secara ilmiah, jadi jelas sekali bahwa pernyataan beliau kontroversi dan diluar batas koridor,” katanya, saat dikonfirmasi oleh Jabarnews.com, Kamis pagi (13/2/2020).

H. Yat Rospia Brata juga sangat menyayangkan dengan pernyataan Ridwan Saidi yang terkesan ngawur dan berantakan.

“Jadi kalau mau berbicara itu jangan asal, harus dilihat dulu, referensinya itu darimana,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dahnil: Pemerintah Mending Sosialisasi Toleransi Beragama

Dengan demikian Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis itu meminta masyarakat Kabupaten Ciamis untuk tetap tenang, jangan sampai percaya pernyataan Ridwan Saidi yang terlihat ngawur, oleh sebab itu kita harus berpegang teguh terhadap arkeolog dan sejarawan yang telah menggali bukti-bukti Sejarah Kerajaan Galuh di Ciamis,” ucapnya.

Sementara itu, penggiat Kebudayaan Ciamis, Aip Saripudin mengaku sangat menyayangkan atas pernyataan kontroversi Ridwan Saidi yang telah mensebut-sebut bahwa Galuh itu artinya Brutal dan prasasti Kerajaan adalah Palsu karena dibuat oleh Belanda.

“Pada Tahun 1667, utusan Kerajaan Galuh yaitu Singaperbangsa IV telah menghadiri Gotrasawala di Cirebon, semua unsur dari berbagai Kerajaan maupun Kesepuhan turut hadir dalam Agenda Gotrasawala yang di dalamnya membahas atau bermusyawarah mengenai Kerajaan di Nusantara,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sekda Karawang Terpilih Jadi Ketua Forsesdasi Komwil Jabar

Dirinya menambahkan bukti Sejarah Kerajaan Galuh, Prasasti maupun naskah Cerita Parahyangan ada di Ciamis, seperti halnya keberadaan Situs Karangkamulyan dan Situs Astana Gede Kawalu merupakan bukti-bukti otentik peninggalan Kerajaan Galuh di Ciamis.

Aip menuturkan bahwa bukti tersebut sudah diakui oleh para peneliti yang datang ke Ciamis, bahwa bukti-bukti tersebut adalah peninggalan Kerajaan Galuh di Ciamis. Oleh sebah itu Aip menegaskan bahwa dengan adanya pernyataan kontroversi Ridwan Saidi tersebut, para Kesepuhan, Juru Kunci mauapun Juru Pelihara akan bermusyawarah untuk membahas mengenai ucapan Ridwan Saidi tersebut

“Maka dari itu, masyarakat Ciamis akan bersatu untuk melayangkan somasi terhadap pernyataan kontroversi Ridwan Saidi, karena pernyataan beliau tidak patut dan bahkan cenderung menyesatkan,” tegasnya. (Tny)