Buntut Pernyataan Ridwan Saidi, Masyarakat Ciamis Lakukan Unras

JABARNEWS | CIAMIS – Pernyataan kontroversi Ridwan Saidi berbuntut panjang. Ratusan penggiat Kebudayaan beserta unsur masyarakat lain yang tergabung dalam LSM GMBI, Bobotoh Galuh, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan serta berbagai elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa (Unras) dan menyatakan sikap, di Alun-Alun Ciamis, Jumat (14/2/2020).

Tokoh Pemuda Kabupaten Ciamis, Andi Ali Fikri mengaku merasa tidak nyaman ketika Kabupaten Ciamis disinggung tidak memiliki potensi, terlepas apapun dari definisi Kerajaan itu. Namun ketika menyinggung Ciamis tidak berpotensi itu yang membuat pihaknya merasa tidak enak.

Baca Juga:  Dari Kasus Wadas, Cara Pandang Kuno Warga Desa Bodoh Ternyata Belum Berubah

“Wawasan referensi pemahaman definisi terkait masalah Galuh, kenapa juga harus memakai bahasa Galuh itu adalah brutal. Kemudian referensi Armenia, Armenia yang mana yang disebutkan, jadi semua referensi Ridwan Saidi itu tidak jelas,” ujarnya, usai mengikuti aksi unjuk rasa di Alun-Alun Ciamis, Jumat (14/2/2020).

Andi mengatakan, kalau memang Ridwan Saidi adalah seorang intelektual dan seorang budayawan, harusnya memberikan ruang edukasi bagi masyarakat, bukannya membuat kegaduhan.

Sampaikan dengan benar kalau memang Ridwan Saidi mempunyai kepedulian tentang bangsa, Jika seperti ini akan membuat kondisi semakin tidak kondusif, dan masyarakat sekarang menjadi gaduh, karena akar dari segala sesuatunya sudah melekat, Ciamis dan Galuh.

Baca Juga:  Begini Hasil Test Swab Anggota Kodim 0619 Purwakarta

Andi menegaskan bahwa Galuh adalah hati kita dan warisan budaya yang akan diwariskan kepada generasi muda. Definisi ini harus dipecahkan kalau memang itu ada permasalahan dan pemahaman yang berbeda.

“Kita ukur kapasitas intelektual Ridwan Saidi terkait masalah ini, kalau memang dia intelektual dan budayawan silahkan datang ke Ciamis, buka wacana edukasinya kalau memang dia seorang ilmuwan,” tegasnya.

Baca Juga:  Wartawan Saja Tidak Bisa Masuk, Tiga Kantor Ini di Jaga Ketat Ada Apa?

Oleh sebab itu, pihaknya meminta Ridwan Saidi untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut, kalau tidak ada klarifikasi dan permohonan minta maaf, pihaknya tidak akan tinggal diam untuk membawa persoalan ini ranah Hukum.

“Ini kami lakukan karena telah membuat tidak kondusif Kabupaten Ciamis dan filosofis historis Galuh Ciamis sendiri,” ucapnya.

Dalam unjuk rasa tersebut, ratusan massa juga melakukan petisi dengan membubuhi tandatangan sebagai aksi pernyataan sikap terhadap Ridwan Saidi. (Tny)