Inilah Kata Supplier Beras Soal BPNT di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Salah satu supplier beras yang ada di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyoroti Bantuan Pangan Non tunai (BPNT) yang diduga ada indikasi kesalahan yang fatal.

H Ade (40) mengatakan kesalahan yang paling fatalnya itu barang yang disalurkan sekarang itu, bukan barang yang dari gudang.

“Ada penunjukannya dari Bulog sebagai supplier. Nah, bukan sebagai manajer, padahal di surat Kementerin Sosial (Kemensos) itu Bulog hanya sebagai media,” ujar H Ade kepada JabarNews, Jumat (14/02/2020).

Baca Juga:  ASN Positif Covid-19 di Pemkot Bandung Bertambah Jadi 189 Orang

Ia menjelaskan surat Kemensos tersebut maksudnya supaya menggunakan barang di gudang. Kata dia, akan menimbulkan kerugian negara, kalau sampai tidak disalurkan yang sekarang terjadi di Cianjur.

“Bulog ditunjuk sebagai supplier, padahal di situ di pedum tidak boleh ada penunjukan,” ujarnya.

Ade menambahkan, terkait program yang sekarang berjalan di Cianjur mekanismenya seperti itu. Inflasi akan merugikan semua pihak. Terutama petani di Cianjur, dalam hal penerapan.

“Karena musim tanam dan musim panen tahun 2020 itu tinggal hitungan bulan lagi, nah kalau sampai gudang penuh dan tidak bisa keluar barang,” ujarnya.

Baca Juga:  Antisipasi Kekeringan Di Cianjur, Tiga Unit Truk Tangki Disiapkan Selama Kemarau

Karena program BPNT, yang berjalan di Cianjur itu program seperti itu, yang mengakibatkan barang tidak keluar. Imbasnya gudang tetap penuh, ketika musin panas.

Ia menyambungkan, ketika musim panen itu penyerapannya, mau penyerapan gabah beras Cianjur mau dikemanakan oleh Bulog.

“Intinya, mau ditaruh dimana. Kalau sampai sistem seperti itu berjalan di Cianjur,” pungkasnya Ade.

Baca Juga:  Pemkab Jemput Jenazah TKI  Yang Tewas Di Hongkong

Sementara menurut, Kepala Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Agus S menanggapi hal itu mengatakanharus diperbaiki ke depannya, jelasnya akan evaluasi.

“Biar lebih baik dari sebelumnya, dan akan terus meningkatkan pelayanan kualitas terbaik jelasnya,” katanya.

Ia menambahkan, secara besarnya akan berupaya sebaiknya mungkin, Karena perusahaan besar mana pun juga, kata dia, itu pasti terus melakukan kajian.

“Artinya, pembenahan dan akan berupa memakan perbaikan terus menerus,” singkatnya. (Mul)