Tingkatkan Ekonomi Depok, Bisnis Fashion Harus Gandeng UMKM

JABARNEWS | DEPOK – Berbicara mengenai tren fashion di Indonesia, tentunya tidak akan terlepas dari berbagai nama perancang busana dalam perkembangan bisnis fashion di Indonesia. Dalam hal ini bisnis fashion mempunyai arti sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh perancang busana.

Karena saat ini fashion merupakan salah satu industri yang menguntungkan, khususnya untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Kali ini, industri fesyen perlu menggandeng pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Depok, Jawa Barat, agar bisa berkembang bersama sehingga menyumbang pertumbuhan positif bagi perekonomian kota tersebut.

Baca Juga:  Kader PKK Deklarasikan Dukungan, Bawaslu Ingatkan Soal Netralitas

Tokoh pengusaha Kota Depok Bayu Adi Permana usai mengunjungi Butik Rabbani di Jalan Margonda Depok mengatakan bisnis fesyen terus berkembang dan tidak ada matinya.

“Bisnis fesyen terus berkembang pesat mengikuti tren dan gaya hidup masyarakat. Tidak hanya baju saja, tapi aksesoris dan turunannya, permintaan masyarakat terus meningkat,” ujar Bayu. Minggu (16/2/2020).

Bayu mengatakan bisnis fesyen merupakan salah satu industri kreatif yang terus berkembang dan menjadi kebutuhan masyarakat.

Gaya hidup masyarakat dengan segala asesoris fesyen menjadi tren di semua kalangan merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Produk lokal UKM Kota Depok juga tidak kalah bersaing dengan produk lainnya. Hal itu dibenarkan wirausahawan muda Bayu Adi Permana. Menurutnya, dengan adanya kolaborasi industri fesyen dengan pelaku UMKM lokal diharapkan bisa meningkatkan perekonomian Depok.

Baca Juga:  Purwakarta Lautan Pendemo Buntut Disahkanya Omnibus Law

Menurutnya, masyarakat Depok dikenal sangat religius dan sangat up to date dengan fesyen. Industri ini bisa menjadi tuan rumah sendiri jika dikolaborasikan dengan baik desainer Depok, UMKM penjahit baju potongan, tas, sepatu dan lainnya.

“Dengan pasar yang masih besar diharapkan akan lahir butik-butik trendy muslim lainnya sekelas Rabbani dan lainnya asli dari Depok,” ujarnya.

Namun, kata Bayu, ini semua juga tergantung dari kebijakan politik pemimpin Depok mendatang dalam membina dan mengembangkan UMKM di sektor industri kreatif.

Baca Juga:  Tadi Malam, Formula E Jakarta Sukses, Nama Anies Baswedan Langsung Trending

Sementara itu Manager Rabbani Depok Liana menyambut baik adanya ide pengembangan bisnis fesyen terlebih lagi, pasar di Kota Depok cukup menjanjikan dengan latar belakang masyarakatnya yang religius.

“Kita menyambut baik pengembangan bisnis fesyen di Depok ini,” jelasnya.

Kota Depok mempunyai sentra bisnis fesyen di Bulak Timur, Kecamatan Cipayung yang saat ini telah menjadi sentra kawasan pertokoan dan bisnis garmen. Sentra bisnis itu tidak hanya melayani penjualan di Kota Depok saja, tapi juga luar daerah seperti Bogor, Sukabumi, Medan dan lainnya. (Red)