Waduh.. Anies Tolak Deklarasi Calon Presiden 2024

JABARNEWS | JAKARTA – Kontestasi pemilihan presiden masih terbilang cukup lama, yakni masih menyisakan empat tahun dari sekarang. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan disebut sebagai tokoh yang berpeluang menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.

Bukan tanpa sebab, organisasi masyarakat mengundang Anies Baswedang untuk mendeklarasikan dirinya maju menjadi calon presiden 2024. Acara tersebut diprakarsai Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) dalam acara “Anies For President 2024.”

Ketua GPMI Jakarta Syarief Hidayatullah, mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan tidak merestui organisasi masyarakat yang dipimpinnya mendeklarasikan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu untuk menjadi presiden.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Minta Oknum Pemalsu Tiket Konser Coldplay Ditindak Tegas

“Pak Anies belum mau, karena urus Jakarta Raya, dan saya denger langsung bertemu gubernur, saya langsung kontak beliau dan bicara di Hotel Bidakara di pernikahan anak Haji Lulung,” ujar Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

Syarief bersikeras isi undangan deklarasi yang dia gelar, masih sesuai dengan konteks acara, yang diharapkannya untuk mengawal kinerja Anies dan Presiden Joko Widodo hingga masa jabatan usai.

Baca Juga:  Begini Cara Perawatan Motor Agar Tetap Prima Mesti Telah Turun Mesin

Padahal, acara yang digelar secara resmi pada saat itu adalah pelantikan dan peresmian sekretariat Brigade GPMI yang terletak di Jalan Inspeksi Kali Mookevat, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Namun saat meresmikan bangunan sekretariat GPMI, Syarief menyebut bangunan tersebut ditujukan untuk mengantar Anies menjadi presiden.

“Kita mengantarkan tempat berzikir ini, untuk mengantarkan Anies menjadi presiden,” ujar dia.

Sementara itu, Syarief mengatakan perkumpulan kali ini sebagai persiapan membangun dukungan massa untuk Anies, yang disebutnya sebagai daulat rakyat.

Baca Juga:  Angin Terasa Berhembus Kencang di Bandung, Ini Kata BMKG

Pada sambutannya, ia mengaku tidak akan menggelar deklarasi menjadikan Anies sebagai presiden.

Syarief juga sempat menyinggung soal undang-undang. Tanpa menyebutkan rinci undang-undangnya, ia menganggap deklarasi sebelum pemilu dapat menyeret Anies ke dalam isu pemecatan.

“Jadi enggak boleh ada deklarasi pejabat, enggak boleh saya tahu, ini bisa dicopot Pak Anies nanti karena ada undang-undangnya,” ujar Syarief.

Namun nantinya, dukungan GPMI secara resmi untuk deklarasi dukungan Anies menjadi calon presiden 2024 akan digelar di lokasi berbeda. (Red)