CAI Cianjur Soroti Program BPNT

JABARNEWS | CIANJUR – Cianjur Aktivis Independen (CAI) menyoroti program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diduga E-Warung tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Sosial (Pemensos) No 5 tahun 2019.

“E-Warung itu seharusnya dibuatkan atau dilaksanakan oleh E-Warung setempat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Nah, ini malah dibuatkan oleh salah satu perangkat desa, yang bukanya,” ujar Presiden CAI, Farid Sandy, Minggu (17/02/2020).

Kemudian , CAI juga menilai, ada indikasi program BPNT dijadikan sarana politis, untuk mengakomodasi masyarakat miskin.

Baca Juga:  Sebanyak 24 Armada Angkut 350 Ton Sampah di Aliran Sungai Bekasi

“Dengan bukti membuatkan stiker di masing-masing KPM, yang bergambar selaku pemangku kebijakan,” ujarnya

Menurutnya, program tersebut itu murni dari anggaran APBN berdasarkan UU No 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negata tahun 2020.

Selain itu, Farid berdasarkan Permensos No 11 tahun 2019 tentang pengelolaan data terpadu kesejahteraan sosial. Kualitas beras diduga tidak sesuai dengan harga standart pasar.

“Harusnya mempunyai kualitas tinggi atau baik, dengan mengedepankan kualitas berdasarkan SE.Mensos No 01/MS/X/07/2019 tentang Forum Bulog sebagai penyedia bantuan sembako” ujarnya.

Baca Juga:  Awas! Bukan Cuma Ruam, Gejala Cacar Monyet Juga ada Batuk dan Pilek

sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur, Amad dalam mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak, dan penegak hukum. Apakah nanti ada penunjukan khusus, dari pemerintah terkait dengan supplier.

“Nah, mulai saat ini. Karena ada surat edaran dari Kementerian Sosial (Kemensos), yang menyatakan penyedia komoditas beras. Hal itu, ada di Bulog penyedia berasnya,” jelas kadis.

Ia mengakui bahwa kurangnya pengawasan dan akan diperbaiki terus secara kontinyu, apabila ada penyimpangan tolong sampaikan.

Baca Juga:  Tanah Perkebunan Milik Warga Ciamis Longsor Sebabkan Banjir

“Kami juga sama, telah diperiksa oleh Karena Negeri (Kejari) dengan permasalahan ini,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Agus S menanggapi hal itu mengatakanharus diperbaiki ke depannya, jelasnya akan evaluasi.

“Ya, intinya akan berupaya sebaiknya mungkin. Karena perusahaan besar mana pun juga, kata dia, itu pasti terus melakukan kajian dan evaluasi secara terus menerus tak henti,” jelas dan singkatnya. (Mul)