Operasi Pasar Disperindag Jabar Jual Bawang Putih Rp 28 Ribu per Kg

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Industri dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat melakukan operasi pasar murah yang digelar di pasar Kosambi Kota Bandung dengan menyiapkan 8 ton bawang putih.

Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya pemerintah dalam mengintervensi harga bawang putih di tingkat konsumen yang saat ini masih tinggi, yakni berkisar antara Rp.40.000/kilogram hingga Rp.50.000/kilogram.

Kepala Disperindag Jabar, M. Arifin Soedjayana mengatakan, dalam pelaksanaanya Disperindag bekerja sama dengan Satuan Tugas Pangan Jawa Barat, Satgas Pangan Kota Bandung melibatkan salah satu importir bawang putih di Jawa Barat.

Arifin berharap, dengan digelarnya intervensi harga ini mampu mengendalikan harga bawang putih di pasaran dan konsumen dapat mendapatkan bawang putih dengan harga yang murah.

Baca Juga:  Hasil Liga Champions, Ini Daftar Club Yang Lolos Ke 16 Besar

“Operasi pasar ini kami lakukan karena berdasarkan pantauan kami di lima pasar tradisional di Kota Bandung, harga bawang putih ke tangan konsumen masih bertengger di kisaran harga Rp.40 ribu hingga Rp.50 ribu per kilogramnya. Padahal, stok bawang putih saat ini banyak dan mencukupi hingga awal atau pertengahan Maret 2020,” kata Arifin, di sela-sela pelaksanaan operasi pasar murah bawang putih di Pasar Kosambi, Senin (17/2/2020).

Dia menyebut, dalam operasi pasar murah itu harga bawang putih dipatok sebesar Rp.28.000/kg. Murahnya harga bawang putih yang dipatok saat operasi pasar ini langsung diserbu konsumen bahkan pedagang di Pasar Kosambi pun turut memanfaatkan kesempatan ini.

Baca Juga:  Lapak Asik BPJAMSOSTEK Direspon Positif Peserta

“Hari ini kita bawa 8 ton. Tadinya operasi pasar ini hanya untuk pedagang. Namun animo konsumen rumah tangga cukup tinggi, akhirnya kami juga mempersilakan. Ini juga biar jadi syok terapi buat pedagang yang punya stok bawang putih lama, agar segera menjual dengan harga Rp.32 ribu sesuai acuan pemerintah,” jelasnya.

Selain menggelar operasi pasar di Pasar Kosambi, kegiatan serupa pun akan dilakukan di beberapa pasar tradisional lainnya di Kota Bandung.

“Mudah-mudahan dengan yang dilakukan hari ini, jika masih kurang maka saya akan minta pak Roy (importir bawang putih) agar ditambah lagi untuk di tempat-tempat lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Instruktur Senam Ini Gagas Sekolah Anjal di Alun-Alun Kota Cimahi

Menurutnya, mahalnya bawang putih ini seiring dengan munculnya wabah virus Corona di China. Hal itu didasari karena 90 persen kebutuhan bawang putih Indonesia yang diimpor dari China.

“Mungkin ada kepanikan bawang putih dari China akan sulit karena 90 persen kebutuhan bawang putih Indonesia kan impor dari sana. Kemudian ada oknum-oknum yang menjual dengan harga tinggi. Mungkin mereka beranggapan nanti impor bawang putih akan sulit sehingga stok di pasaran berkurang. Padahal kenyataannya, pemerintah masih mengizinkan mengimpor bawang putih dari China,” tandasnya. (RNU)