Dianaktirikan, Jalan Penghubung 3 Desa Di Sukasari Memprihatinkan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ketimpangan infrastruktur masih saja terjadi di tengah masyarakat meski bangsa ini sudah merdeka 74 tahun lalu. Ketimpangan ini dialami warga Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Jalan Kabupaten yang kondisinya rusak parah tersebut melintasi tiga desa mulai Desa Ciririp, Desa Sukasari dan Desa Parungbanteng sepanjang 8 kilometer belum tersentuh pembangunan. Kondisi jalan bahkan rusak sangat parah.

Hampir di sepanjang titik jalan tidak layak dilalui kendaraan karena dipenuhi bebatuan besar hingga sedang. Kondisi jalan ini sepintas menyerupai sungai kering dengan kemunculan batu sedang hingga besar.

“Ini bukan jalan kalau buat masyarakat melainkan sungai kering,” ungkap Zaky, salah seorang warga sekitar, belum lama ini.

Baca Juga:  DKUPP Purwakarta Lakukan Pengawasan UTPP SPBU dan SPBE

Dia juga mengatakan, jalan lingkar barat yang menghubungkan Jatiluhur dan Sukasari belum sepenuhnya diperbaiki.

“Kita juga menunggu pemerintah yang katanya ingin melanjutkan program pembangunan, karena jalan lingkar barat pun sebagian sudah rusak, apalagi ini yang belum pernah diperbaiki sama sekali,” bebernya.

Ia juga berharap, agar kedepannya, pemerintah lebih memprioritaskan perbaikan jalan agar lebih beradab, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sejak Sukasari memisahkan diri tahun 2001, akses jalannya ada yang belum dibangun sepenuhnya, semoga ini jadi perhatian lebih untuk pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga:  Ganja Untuk Penelitian Medis Diizinkan Kemenkes, Tapi Tidak Untuk Konsumsi

Hal senada diungkapkan, Kepala Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Asep Saepullah mengatakan, masyarakat selain sering mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah di desanya itu, juga persoalan jembatan antar desa yang belum selesai juga sejak awal pembangunan tiga tahun lalu.

“Sebenarnya sih kalau mau ke Desa Parungbanteng bisa melalui jalur Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis. Namun, untuk musim hujan seperti ini tidak bisa melintas jalur tersebut, karena kondisi air lagi tinggi,” ungkap Asep saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (17/2/2020).

Dijelaskannya, terkadang suka merasa iri dengan keadaan jalan di tempat tinggalnya yang masih rusak, sementara di Desa Kutamanah dan Desa Kertamanah sudah bagus.

Baca Juga:  Tanah Longsor Menutup Jalan Raya Sumedang-Subang

“Ya masyarakat suka bilang ke saya, kalau kapan ya jalan disini (Parungbanteng.red) seperti jalan di Desa sebelah (Kertamanah.Red), apa karena di ujung jadi harus paling akhir,” ungkap Asep.

Akses kesehatan, pendidikan, dan perekonomian warga di tiga desa ini kerap terhambat. Apalagi, kalau ibu hamil yang hendak melahirkan sangat sulit dibawa menuju puskesmas ataupun ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.

“Menurut informasinya jalan ini akan dibangun pada tahun 2021 ini, ya mudah-mudahan cepat selesai aja warga inginnya mah,” harap Asep. (Gin)