DPRD Jabar Dukung Program Smart Fishing Nelayan

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar untuk mengoptimalkan program optimalisasi tangkapan ikan nelayan mulai tahun anggaran 2020.

“Kini, ada inovasi dari Dinas Perikanan Kelautan Provinsi Jawa Barat untuk memfasilitasi nelayan dengan alat ‘smart fishing’. Jadi dengan alat ini nelayan bukan lagi kesannya mencari ikan, tetapi dia sudah tahu potensi-potensi ikan, dan posisi ikannya ada di mana,” ujar anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Hj Yuningsih, Senin (17/2/2020).

Ia menjelaskan, fasilitas yang diberikan pemerintah tersebut diharapkan bisa membangkitkan semangat nelayan untuk meningkatkan produktivitasnya akan potensi kelautan. Lebih jauh, bisa membangkitkan minat anak-anak nelayan untuk meneruskan profesi orang tuanya.

Baca Juga:  Sejumlah Warga Keluhkan Jembatan Penghubung Antar Kabupaten yang Nyaris Ambruk

“Kita tahu sering mendengar keluhan-keluhan seperti nyawa nelayan itu tidak berharga manakala terjadi kecelakaan di laut karena tidak adanya asuransi sama sekali. Selain itu pendapatan mereka juga tidak bisa ditarget. Maka pemerintah harus turun tangan,” jelasnya.

Lebih jauh Yuningsih mengatakan, fasilitas alat smart fishing yang juga bisa mendeteksi kondisi cuaca itu telah siap dioperasikan di tiga titik, yakni pantai Indramayu, Cirebon dan di Desa Binangun Kabupaten Cilacap, pantai selatan. Setiap titik pantai tersebut didirikan tower pengirim dan penerima sinyal data mengenai kondisi cuaca dan posisi ikan ke setiap alat smart fishing yang dipegang masing-masing nelayan.

Baca Juga:  Dukung Regulasi Publisher Rights Segera Diterbitkan, Presiden Jokowi Serahkan pada PWI dan Dewan Pers

“Satu tower itu bisa mengaver 50 alat yang dipegang nelayan. Dan kini sudah didirikan tiga tower di tiga titik pantai,” katanya.

Menurut Yuningsih, alat itu juga bukan hanya bisa membantu nelayan dalam mencari ikan, tetapi juga mengantisipasi keselamatan nyawa terkait cuaca buruk. Selama ini, tidak sedikit nelayan yang terjebak cuaca buruk di tengah lautan sehingga terjadi kecelakaan.

“Tower yang di darat itu bisa mendeteksi cuaca. Selama ini kecelakaan di laut itu terjadi karena tidak bisa mendeteksi kondisi laut seperti apa. Jadi smart fishing ini kegunaannya juga untuk pengamanan, bukan sekadar pencarian ikan,” kata wakil rakyat dapil Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Indramayu ini.

Baca Juga:  Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Rektor Ke-9 Unpad Tutup Usia

Selama ini, lanjut dia, nelayan banyak mengalami kerugian karena sering biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan banyaknya ikan yang didapat.

“Jadi program ini untuk menyejahterakan mereka juga. Jangan sampai mencari ikan itu muter-muter dan belum tentu dapat ikan,” katanya.

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak 2015 berkewajiban memerhatikan infrastruktur perikanan dan kelautan, seperti pengadaan fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI). Dengan segala konsekuensinya, semua kebutuhan nelayan difasilitasi pemerintah provinsi.

“Salah satu infrastruktur perikanan kelautan itu kan TPI yang dulu kewenangannya ada di kabupaten. Sejak 2015 kewenangannya beralih ke provinsi,” pungkasnya. (Adv)