Nelayan Sergai Keluhkan Kapal Pukat Trawl Berlayar di Zona Tradisional

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Nelayan di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, khususnya nelayan Desa Sentang dan Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu, tergangu dengan keberadaan kapal menggunakan alat tangkap pukat trawl.

Beberapa nelayan tradisional Desa Sentarng ditemui Jabarnews.com habis pulang dari laut mengaku menghasilan mereka setiap hari kian berkurang disebabkan kapal pukat trawl mengambil ikan ke zona tangkap nelayan tradisional.

Baca Juga:  Kuliner Nusantara Dalam Aruna dan Lidahnya

Zahar nelayan asal Desa Sentang pada jabarnews.com, Rabu (26/2/2020) sore mengatakan, keberadaan kapal pukat trawl mengambil ikan di zona tangkap ikan nelayan tradisional sangat mengganggu dan berimbas pada hasil tangkapan ikan.

“Mereka (kapal pukat trawl) malam mengambil ikan di daerah tangkapan nelayan tradisional, sehingga sangat mengganggu,” katanya.

Baca Juga:  Presiden Minta Dana Desa Diawasi Dengan Baik

Menurut Zahar, ulah para nelayan menggunakan alat tangkap pukat trawl datang dari luar Serdang Bedagai diantaranya dari Batubara dan Deli Serdang membuat hasil tangkapan ikan nelayan tradisional teris berkurang.Bahkan terumbu karang rusak akibat ditarik pukat trawl sampai kedasar laut.

Baca Juga:  Polres Cimahi Tetapkan Pelanggan Oplosan Daging Celeng Jadi Tersangka

“Hasil tangkapan nelayan tradisional sangat berkurang, bahkan terumbu karang rusak,” ucap Zahar.

Ditempat terpisah, Siti pedagang ikan mengatakan, kurangnya tangkapan ikan para nelayan sangat berimbas terhadap para pedagang yang mengambil.ikan langsung ke nelayan-nelayan.

“Biasanya setiap hari puluhan kilo ikan dan udang, dalam.waktu beberapa bulan berkurang,” terangnya. (Ptr)