Emil Pastikan Bendungan Sadawarna Bakal Jadi Solusi Banjir Subang

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim jika pembangunan selesai, Bendungan Sadawarna mampu mengendalikan debit air yang mengalir ke 12 kecamatan di wilayah Subang Utara

“Semua proyek di Jawa Barat itu sedang dikerjakan, selama proses pengerjaan kan hujan datang dan itu berlangsung bersamaan, maka tidak bisa dihindari,” ujar Ridwan Kamil saat meninjau langsung kondisi banjir di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Kamis (27/02/2020)

Ia berpesannya pada masyarakat bahwa ihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan banjir, kata dia, tidak ada yang diam hanya butuh proses waktu saja.

Selain dapat mengendalikan banjir, Bendungan Sadawarna dapat digunakan sebagai irigasi, air baku, maupun pariwisata.

Jika pembangunan selesai, Bendungan Sadawarna mampu mengendalikan debit air yang mengalir ke 12 kecamatan di wilayah Subang Utara.

Baca Juga:  Jaga Kondusifitas Pilkada 2020 Mendatang, Polri Terbitkan Surat Telegram

“Dan salah satu yang paling besar sudah disepakati adalah normalisasi, karena pendangkalan ini adalah pangkal dari permasalahan,” katanya.

“Kita akan terus upayakan, walaupun wilayahnya di kita, tapi proses harus dikoordinasikan. Karena itu, dalam tata kelolanya, air sungai dikelola BBWS melalui Kementerian PUPR,” tambahnya.

Kang Emil pun menyerahkan bantuan sebesar Rp750 juta untuk keperluan logistik warga terdampak banjir di Kabupaten Subang.

Selain itu, Kang Emil dan rombongan meninjau sejumlah lokasi. Mulai dari Kampung Kedunggede, lokasi pengungsian di bawah jembatan layang Pamanukan, sampai SMK Darul Marif Pamanukan.

Sampai saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Sosial (Dinsos) membuka dapur umum dan menurunkan 98 anggota Tagana.

Baca Juga:  Tempat Hiburan Di Kota Bandung Akan Dilonggarkan? Berikut Penjelasannya

Kemudian, Pemda Provinsi Jabar juga menyalurkan bantuan logistik, seperti beras, dan kebutuhan dasar lainnya.

Untuk menangani banjir di Subang, Karawang, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kang Emil sudah memberikan arahan kepada kepala daerah. Selain itu, kata dia, penanganan bencana seperti banjir dilakukan secara berjenjang.

“Dan kalau dari sisi penanganan, yang namanya provinsi itu sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang namanya kebencanaan itu (penanganannya) sifatnya berjenjang,” katanya.

“Jadi, first responder-nya itu ada di level bupati/walikota di BPBD tingkat dua. Kalau di level tingkat dua ada kesulitan baru ke level provinsi, sehingga kalau bupati/wali kotanya sudah di depan seperti Pak Ruhimat (Bupati Subang), maka kita bantu untuk logistik dan trauma healing,” tambahnya.

Baca Juga:  Gunakan Cara Ini! Berikut Tips Memilih Jaket Parasut Untuk Perempuan

Sedangkan, Bupati Subang Ruhimat, dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir Subang, mengatakan bahwa ada 12 kecamatan di Subang Utara yang terendam banjir.

Hal ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipunagara dan jebolnya 17 tanggul sungai.

Ruhimat meminta agar dilakukan upaya konkrit penanganan banjir di Subang, seperti normalisasi sungai dan pembangunan tanggul secara permanen.

“Terkait keberadaan Sungai Cipunagara, kami mengusulkan untuk pemasangan tanggul beton kurang lebih tiga kilometer. Normalisasi sungai yang ada lima anak sungai yang sudah sangat dibutuhkan supaya pembuangan ke pantai bisa lancar,” katanya. (Ara)