Harapan EKonomi Baru, Kredit bjb Mesra Kini Dapat Diakses Penyandang Disabilitas

JABARNEWS | BANDUNG – PT Bank bjb, Tbk bekerjasama dengan Pemprov Jabar kini memperluas layanan dengan memberi kesempatan yang sama terhadap kalangan difabel atau penyandang disabilitas, guna mengakses memanfaatan produk Kredit bjb Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).

Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto mengatakan langkah ini merupakan wujud nyata keberpihakan perseroan kepada seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan akses permodalan dalam membangun kemandirian ekonomi. Pihaknya tidak melulu berorientasi pada keuntungan, Widi menuturkan bank bjb juga memiliki komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Sebagai bank pembangunan daerah, bank bjb memiliki peran sentral untuk menopang perkembangan perekonomian masyarakat. Langkah ini merupakan implementasi nyata dari semangat perseroan dalam mendukung pertumbuhan daerah. Kami meyakini, perluasan jangkauan ini akan memberi dampak positif mengingat Kredit bjb Mesra merupakan salah satu produk andalan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses permodalan lebih mudah,” kata Widi.

Perluasan jangkauan ini juga merupakan langkah perseroan yang dilakukan guna memperlebar akses inklusi keuangan kepada seluruh lapisan dan kelompok masyarakat. Pemanfaatan produk keuangan ini merupakan hal penting demi mengoptimalisasi potensi usaha yang digeluti masyarakat.

Sejak pertama kali diluncurkan akhir 2018 lalu, Kredit bjb Mesra memang telah menjadi primadona di tengah-tengah masyarakat. tercatat jumlah pembiayaan Kredit bjb Mesra yang telah tersalurkan mencapai Rp8,1 miliar. Dana miliaran tersebut menyentuh 2.802 warga penerima manfaat lewat 202 rumah ibadah dan 383 kelompok yang tersebar di 105 kecamatan pada 22 kota dan kabupaten.

Baca Juga:  Cegah Kecelakaan, Warga Jalancagak Tanami Lubang Pakai Pohon Pisang

Tak hanya membuka keran perluasan akses, bank bjb juga memberikan pembekalan pengetahuan dalam bentuk edukasi dan literasi keuangan via berbagai program, tak terkecuali program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT).

Melalui PESAT lanjut Widi, bank bjb memberikan edukasi dan pendampingan kepada para wirausaha selama beberapa bulan agar kemampuan pengelolaan keuangan serta akselerasi usaha dapat berkembang.

Untuk mengakses permodalan lewat Kredit bjb Mesra, persyaratan yang diberlakukan terbilang sederhana di mana kelompok penyandang disabilitas diminta membuat proposal berisi daftar kebutuhan berikut besaran dananya.

“Nantinya, proposal diberikan kepada organisasi yang menaungi untuk dilanjutkan kepada bank bjb.Sistem pengajuannya pun dilakukan secara berkelompok dengan anggota 5-10. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5 juta. Selain berfungsi sebagai kelompok pembinaan pelatihan, namun juga berfungsi sebagai kelompok penerima pinjaman karena kredit ini bersistem tanggung renteng. kelompok-kelompok yang terbentuk akan menerima pelatihan dari pihak bank bjb,” paparnya.

Baca Juga:  Tekan Kemacetan, Pemudik Diminta Patuh Soal Aturan Istirahat 30 Menit di Rest Area

Keterbukaan akses Kredit bjb Mesra bagi para penyandang, yang kini tidak hanya sebatas mimpi semata dalam mengembangkan usahanya.

Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Barat, Kustini mengatakan ini merupakan harapan yang sudah lama dinantikan dia dan kawan-kawan yang ada di HWDI.

“Kesulitan akses permodalan selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi wirausahawan kelompok disabilitas. Dengan keberadaan Kredit bjb Mesra ini, kami mendapat kemudahan pinjaman tanpa agunan dan biaya administrasi yang ringan sehingga akan lebih memudahkan upaya untuk mengembangkan usaha,” ungkapnya Kustini di sela-sela penandatangan MoU Kamis (27/02/2020).

Disebutkan, keinginan untuk mampu berdikari secara ekonomi, menjadi harapan yang melekat dalam benak siapa saja, tak memandang warna kulit, gender, maupun kategori-kategori sosial lain, termasuk bagi kalangan disabilitas.

Kustini menambahhkan, dia dan rekan-rekan tak cuma mengandalkan harap saja, tetapi juga getol bekerja keras mengupayakan bermacam hal, Di bawah himpunan yang dia gerakkan, para penyandang difabel mendapatkan beragam pelatihan keterampilan untuk mengeksplorasi keahliannya di berbagai bidang. Tujuannya, agar mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai, bekal fondasional paling niscaya dibutuhkan dalam menjemput impian kemandirian.

Baca Juga:  Kantor MUI Pusat Ditembak Orang Tak Dikenal, Polisi: Pelaku Meninggal

Di mata Kustini, para difabel memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor kewirausahaan. Keahlian yang dipupuk dari serangkaian pelatihan, serta semangat juang berlipat ganda untuk menunjukkan kebolehan menjadi senjata utamanya.Tapi, Kustini juga mafhum bahwa bekal keahlian dan daya juang saja tak cukup dalam mengarungi ketatnya persaingan dunia usaha. Modal, menjadi salah satu faktor paling menentukan bagi setiap orang dalam merintis dan melebarkan sayap usaha.

Kondisi itu, ungkap Kustini, sempa membuat kalangan difabel merasa risau. Apalagi, status sosial difabel yang melekat pada dirinya dan kawan sejawatnya menambah-nambah kepelikan situasi yang dihadapi.

“Saya tahu bahwa penyandang disabilitas kesulitan mengakses permodalan.Rasa gundah yang sempat menyelimuti itu akhirnya sirna seiring keputusan kehadiran Kredit bjb Mesra,” pungkasnya. (robby)