Irigasi Cikondang Jebol, 14 Kecamatan di Cianjur Alami Kekeringan

JABARNEWS | CIANJUR – Setelah saluran irigasi Cikondang jebol, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cianjur Herman Suherman ikut bergotong royong memasang bronjong di saluran irigasi bersama warga Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, Senin (29/7/2019).

“Ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan sementara untuk pengairan ke area persawahan akibatnya jebolnya irigasi teknis di wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan ratusan hektare area persawahan terancam gagal panen,” kata Herman.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Cianjur, ia mengatakan, mengupayakan penyediaan bronjong untuk mendukung pengaliran air ke persawahan yang menjadi terganggu karena saluran irigasi jebol.

Baca Juga:  Begini Cara Mendapatkan Ide Menulis di Masa Pandemi Covid-19

Upaya itu dilakukan sebelum pemerintah membangun bendungan permanen yang diperlukan untuk mendukung pengairan lahan pertanian di Cikondang.

Menurut Bupati, jebolnya saluran irigasi dari Sungai Cikondang menyebabkan 1.007 hektare areal persawahan tidak produktif. Kejadian itu juga membuat sebagian besar warga Cibeber kesulitan mendapat air bersih.

“Kami berupaya memberikan bantuan pemasangan bronjong dan bantuan air bersih melalui Perumdam untuk warga di sejumlah wilayah di Kecamatan Cibeber,” katanya.

Baca Juga:  Mulai dari Air Bersih Hingga Kemacetan Jadi Keluhan Warga di Kabupaten Bandung kepada DPRD Jabar

Dia berharap, setelah pemasangan bronjong air bisa mengalir ke sawah-sawah petani.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Dodi Permadi mengatakan saat ini 14 kecamatan di Cianjur mulai menghadapi dampak kekeringan, kesulitan mendapat pasokan air untuk mengairi lahan perkebunan dan pertanian.

“Permasalahan kekeringan persawahan dan air sumur paling parah dilaporkan terjadi di Kecamatan Cibeber. Sejak terjadi bencana irigasi jebol sudah dibuatkan sodetan karena volume air jauh dari cukup,” katanya.

Baca Juga:  Wisata Bendungan Curug Karawang, Cocok Untuk Spot Foto

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Cianjur juga berupaya membuat bendungan sementara untuk mendukung pengairan area persawahan.

Camat Cibeber Ali Akbar berharap pemasangan bronjong setelah pembuatan sodetan di Sungai Cikondang bisa mendukung kegiatan pertanian di sembilan desa di wilayahnya.

“Lebih dari 30 persen warga kami merasakan dampak kekeringan, sehingga perlu dicarikan solusi cepat,” pungkasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat