Drama Liga Primer Inggris, Watford Hentikan Rekor Apik Liverpool

JABARNEWS | Bandung – Selalu ada drama menarik di lapangan sepakbola. Kali ini giliran Watford yang menciptakannya, saat menjamu Liverpool dalam laga pekan ke-28 Liga Pimer Inggris 2019/20 di Vicarage Road, Minggu (1/3/2020) dini hari WIB.

Tim zona degradasi Liga Primer Inggris tersebut mampu mengalahkan pemuncak klasemen Liverpool dengan tiga gol tanpa balas. Gol-gol kemenangan Watford dibukukan Ismaila Sarr (54’, 60’) dan Troy Deeney (72’).

Kemenangan Watford itu menghentikan rekor apik Livepool, yang tidak terkalahkan dalam 44 pertandingan di kasta tertinggi Liga Inggris. Rekor yang tercatat dengan hasil petandingan musim lalu. Dan di tangan Watford, rekor itu pecah.

Kekalahan Liverpool kontan saja menjadi berita hangat para pecandu sepakbola di seluruh dunia. Sekaligus memastikan tidak ada tim yang menyandang status unbeaten pada musim 2019-2020. Padahal sebelumnya Liverpool digadang-gadang bakal mampu memecahkan rekor tersebut.

Adalah Arsenal yang menjadi tim terakhir yang menyandang status unbeaten. Mereka melakukannya pada musim 2003-2004. Dari 38 pertandingan Liga Inggris, Arsenal mengoleksi 26 kemenangan dan 12 hasil imbang tanpa menelan kekalahan satu kalipun.

Kala itu, The Gunners masih ditangani Arsene Wenger dan berhak menyandang status ‘invincibles’ pada akhir musim.

Pada pertandingan tadi malam, Liverpool turun dengan pemain terbaiknya sejak awal. Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane di depan, diapit Fabinho, Gini Wijnaldum, dan Alex Oxlade-Chamberlain di tengah. Lini pertahanan dipimpin Virgil van Dijk dan Dejan Lovren.

Watford juga sama. Troy Deeney, Abdoulaye Doucoure, Ismaila Sarr, serta Gerard Deulofeu turun di depan. Will Hughes dan Etienne Capoue mengisi lini tengah, melapisi pertahanan yang dipimpin Craig Cathcart dan Christian Kabasele.

Seperti lazimnya Liverpool di bawah asuhan Juergen Klopp, mereka menekan sejak peluit awal ditiup. Melalui pendekatan “gegen pressing” yang dilakukan dalam beberapa laga, untuk memberikan efek kejut.

Hasilnya memang kelihatan, Liverpool meneror pertahanan Watford di sepanjang babak pertama. Beberapa peluang pun tercipta, namun tak berhasil membuahkan gol.

Sementara bagi Watford, tak ada pilihan lain, kecuali memperkuat lini pertahanannya. Jika pun sekali-sekali melakukan serangan balik cepat, dilakukan di sisi kanan Liverpool yang dijaga Alexander Arnold dan Dejan Lovren.

Musibah datang bagi Watford pada menit ke-37, ketika pemain sayap kiri andalannya, Gerard Deulofeu harus ditandu ke luar lapangan. Pemain Perancis itu cedera kaki, setelah berebut bola dengan bek elegan Livepool, Virgil van Dijk.

Babak pertama berakhi tanpa satu pun gol yang tercipta.

Memasuki babak kedua, Livepool semakin meningkatkan kapasitas “gegen pressing”-nya. Watford pun tidak tinggal diam, meladeninya dengan bermain lebih taktis dan tidak terpaku di lini pertahannya sendiri.

Hasilnya berbuah manis bagi Watford. Pada menit 54, mereka membuka keunggulan lewat sepakan Sarr, memanfaatkan bola lemparan ke dalam yang dipantulkan Doucoure. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Watford.

Tertinggal satu angka, Liverpool berupaya mengejar. Namun, alih-alih menyamakan kedudukan, Watford justru berhasil menambah angka pada menit 60. Semua bermula saat Deeney mengirimkan bola kepada Sarr.

Dengan kemampuan individunya, Sarr menembus pertahanan Liverpool, lalu melepaskan sepakan chip yang gagal dihalau oleh Alisson Becker. Skor berubah 2-0, Liverpool makin tertinggal dari Watford.

Sadar bahwa harus mengejar ketertinggalan dua angka, Liverpool memasukkan tenaga baru. Divock Origi dan Adam Lallana dimasukkan, menggantikan Wijnaldum dan Oxlade-Chamberlain.

Masuknya dua pemain baru ini memang menambah daya gedor lini depan Liverpool. Mereka mengurung pertahanan Watford, berupaya setidaknya untuk memperkecil angka terlebih dulu. Sial bagi ‘Si Merah’, mereka malah makin tertinggal.

Pada menit 72, giliran Sarr yang menjadi kreator untuk terciptanya gol Deeney. Striker asal Senegal itu memberi umpan belakang kepada Deeney. Dan sepakan voli Deeney gagal dihalau Alisson, membuat skor berubah 3-0 untuk Watford.

Di sisa waktu babak kedua, Liverpool masih berupaya mencari angka. Mereka juga sudah memasukkan Takumi Minamino untuk menambah kekuatan di lini depan. Namun skor 3-0 tidak berubah sampai laga berakhir.

Dengan hasil ini, Watford naik ke peringkat 17 atau satu tingkat dari zona degradasi dengan 27 poin. Sementara Liverpool, meskipun kalah, masih tetap betengger di puncak klasemen Liga Inggris 2019-2020.

Tim asuhan Juergen Klopp itu mengoleksi 79 poin hasil dari 26 kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. The Reds – julukan Liverpool – juga masih terpaut 22 poin dari Manchester City yang berada di posisi kedua. (Ara/Kom)