Inilah Delapan Imbauan AMSI Dalam Peliputan Virus Corona

JABARNESWS | JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengeluarkan delapan langkah dalam melakukan liputan terkait Covid-19, dikarenakan adanya dua warga Indonesia yang positif terkena wabah tersebut

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut, mengimbau kepada pimpinan dan pemilik media anggota AMSI di seluruh Indonesia untuk mengedepankan kode etik jurnalistik.

“Media wajib memastikan pemerintah sudah menangani para penderita secara maksimal dan melakukan segala yang diharuskan demi mencegah penyebaran virus ini,” kata Wenseslaus, Selasa (3/2/2020).

AMSI mengimbau kepada media untuk merahasiakan identitas penderita virus corona. Identitas itu di meliputi nama, alamat dan data pribadi pasien.

Kemudian yang kedua, media diimbau untuk menghindari konten berita yang memicu kepanikan terhadap publik. Menurutnya, konten seperti itu tidak akan membantu siapapun, baik pemerintah maupun masyarakat dalam menangkal penyebaran virus ini dan menangani yang tertular.

“Ketiga, perbanyak konten-konten berita yang sifatnya edukatif, tentang bagaimana cara penularan, cara mengantisipasi, cara bersin dan cara batuk agar virus apapun tidak menular ke keluarga, sahabat di kantor, atau orang lain di area publik yang mereka kunjungi,” ujarnya.

Selanjutnya yang keempat, AMSI meminta media mengedukasi publik bahwa peluang sembuh dari virus ini sangatlah besar.

“Tumbuhkan optimisme lewat data. Data kesembuhan tersedia di banyak negara. Vietnam bahkan mengumumkan semua yang terkena virus ini sembuh total. Kehati-hatian sangat penting, tapi ketakutan dan paranoid tidak membantu apa-apa, malah justru memperparah suasana,” lanjutnya.

Adapun yang kelima, kata Wenseslaus, adalah memberikan edukasi publik untuk hidup sehat di antaranya konsumsi makanan sehat, olahraga, cara mencuci tangan, dan banyak cara-cara sederhana agar terhindari dari virus ini.

“Keenam, dorong para pebisnis, pemilik, dan pengelola fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, restoran, hotel, perkantoran, transportasi umum untuk mengikuti ketentuan standar World Health Organization (WHO) dan pemerintah, dalam mengoperasikan fasilitas publik demi mencegah terjadinya penyebaran virus ini,” kata Wenseslaus.

Selanjutnya yang ketujuh, AMSI mengimbau kepada media untuk mendorong dan membantu pemerintah agar terus melakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang standardisasi penanganan yang dilakukan.

Menurut dia, media harus menghindari ruangnya dipakai untuk debat kusir, bertengkar, dan polemik yang tak perlu, yang justru menimbulkan kebingungan dan kepanikan di tengah masyarakat.

“Kedelapan, kepada seluruh media anggota AMSI agar dalam penugasan setiap wartawan dan kru ke lapangan harus memperhatikan aspek-aspek keamanan dan keselamatan sesuai prosedur standar masing-masing,” katanya.

“Demikian imbauan ini kami sampaikan untuk diikuti semua anggota AMSI di seluruh Indonesia. Kepada masyarakat umum dan pengguna media sosial, kami berharap agar bersama para pengelola media, mari mencegah penyebaran berita bohong, dengan membaca berita dari sumber terpercaya, serta terus tumbuhkan semangat optimisme. Sudah puluhan ribu orang sembuh total dari virus ini,” pungkasnya. (Red)