Sandiaga Uno: Jangan Panic Buying, Kasihan Masyarakat Lain

JABARNEWS | BANDUNG – Virus Covid-19 telah menimpa masyarakat Indonesia, Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan masalah tersebut harus ditanggapi dengan serius. Namun pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tidak panik.

“Tentunya saya sendiri menerapkan peningkatan dalam daya tahan tubuh. Karena yang paling penting itu kita memiliki gaya hidup sehat, makan yang bergizi, cuci tangan, ini di ajarkan di Islam, bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman, tidur cukup dan olahraga rutin,” kata Sandiaga di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari No.1, Kota Bandung, Rabu (4/3/2020).

Dia memaparkan bahwa dengan lari pun merupakan salah satu pencegahan Covid-19. Namun pihaknya saat ini menyebutkan kondisinya sedang mengalami batuk.

Baca Juga:  Waduh, Pria Paruh Baya di Pematang Siantar Bawa Narkoba

“Tapi saya sendiri, sekarang agak batuk makanya pakai masker. Makanya saya tidak mau nanti teman-teman lain berpotensi tertular penyakit saya,” ujarnya.

Sandi juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita-berita yang belum tervalidasi atau hoax.

“Kita juga jangan lakukan panic buying, seperti kita numpuk barang-barang, yang akhirnya menyulitkan para masyarakat dan saudara-saudara kita yang lain,” jelasnya.

Sandiaga juga mengingatkan untuk masyarakat tidak menumpuk masker. Kemudian pihaknya menjelaskan belanja pun harus secukupnya, dan harus adanya kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

“Kalau kita numpuk masker, apalagi sampai 3 peti buat apa kalau mulutnya cuma ada 5 orang di rumah, jadi secukupnya aja. Semua elemen pun harus kerjasama, supaya bisa meningkatkan ketahanan kita mengajadapi ancaman virus corona ini,” tegasnya.

Baca Juga:  Lagu Ini Jadi Rekomendasi Untuk Mengiringi Langkah Menuju Pelaminan

Sandi menjelaskan dengan adanya corona, ekonomi pasti akan turun dan ssmua tidak akan mencapai target.

“Tapi kita harus menyikapinya dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang responsif. Jadi misalnya suku bunga harus kita turunkan, karena pasti banyak sekali umkm yang akan kesulitan bayar cicilan. Kita juga harus mereschedule hutang mereka dengan sistem perbankan,” terangnya.

Dia pun menuturkan dari sektor-sektor pariwisata juga harus ada kemudahan. Supaya wisatawan luar negeri yang tidak jadi datang, tergantikan dengan wisatawan dalam negeri.

Baca Juga:  Jembatan Penghubung Cirebon-Kuningan Ambruk, Ini Langkah Dinas PUPR

“Selain itu sektor manufaktur juga kesulitan mendapatkan suplai bahan-bahan bakunya, itu juga diberikan kemudahan dari segi birokrasi. Yang mana selama ini birokrasinya menghambat dan membuat lama barang-barang itu datang ke Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya banyak sekali kebijakan-kebijakan responsif yang harus dilakukan. Pihaknya juga menyoroti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai benteng perekonomian Indonesia.

“BUMN harus mampu untuk menyikapi ini secara arif. Saya yakin indonesia mampu untuk bertahan dan justru mengambil peluang dalam situasi yang penuh tantangan ini,” pungkasnya. (RNU)