Arab Saudi Stop Umroh, Biro Travel di Depok Galau

JABARNEWS | DEPOK – Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan warga asing ke negaranya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Pemerintah Arab Saudi menutup sementara Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, untuk mencegah penyebaran virus corona. Selama penutupan, Saudi hendak melakukan sterilisasi di dua area suci bagi umat muslim tersebut.

Kebijakan itu pun berlaku bagi seluruh jamaah dari sejumlah negara yang akan melakukan ibadah umrah. Tak terkecuali Indonesia. Tanggapan beragam terkait langkah Pemerintah Arab Saudi itu pun dilontarkan oleh sejumlah biro perjalanan umrah dan travel. Rata-rata, mereka mengeluh karena berpotensi mengalami kerugian secara materi.

Salah satunya seperti yang dialami pemilik kantor Safarah Ziarah Haramain Tour Travel, Habib Idrus Al Gadri, di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Depok, dirinya mengaku, ada sekira 43 orang yang telah mendaftar di tempatnya dan telah siap berangkat.

“Kalau di kita kan semua jamaah kita visa sudah keluar, tiket sudah ada, hotel juga sudah pesan, nah yang jadi masalah ini memang ada larangan,” kata Habib Idrus.

Meski kecewa, namun Idrus memilih pasrah dengan keputusan tersebut.

“Kita pasrah dan alhamdulilah jamaah mengerti dan memaklumi, tapi berharap agar cepat dibuka lagi,” ujarnya

Berdasarkan info yang didapat, kata Idrus, pemberangkatan akan kembali dimulai pada 14 Maret 2020.

“Ada isu katanya tanggal 14 Maret ini buka, tapi sekarang kami hanya bisa menunggu untuk dibuka lagi,” kata Habib Idrus yang menjadi Wakil Ketua Pengurus Perkumpulan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Indonesia Kota Depok.

Idrus mengungkapkan, kebijakan ini tidak hanya berimbas pada sisi bisnis, namun juga berdampak pada para jamaah.

“Ya jamaah juga kan punya kesibukan masing-masing. Contoh ada yang tanggal 26 mau nikahan. Kalau tiba-tiba tanggal 20 dibuka, kan jadi berantakan. Saya punya jamaah berangkat tanggal 6 Maret, kalau tiba-tiba diundurkan jadi berantakan jadwal cutinya dan lain lain,” jelas dia.

Idrus menegaskan, kerugian yang dialami tidak semata-mata materi, namun juga hal lain. Pasti ya utamanya rugi waktu, dan target jamaah yang mungkin ada acara lain.

“Ini kan kebijakannya karena untuk mencegah wabah corona, nah Insya Allah jamaah kami ini yang mau berangkat bebas corona,” katanya.

Ketika disinggung apakah ada jamaah-nya yang memilih membatalkan perjalanan dan meminta uang kembali alias refund. Idrus mengaku tidak ada.

“Alhamdulillah semua jamaah kami memahami masalah tersebut dan mengerti dengan saat ini,” katanya. (Red)