Dompet Dhuafa Tingkatkan Potensi Kalangan Milenial

JABARNEWS | BOGOR – Bertempat di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, pada Kamis (12/3/2020) ratusan mahasiswa memenuhi kegiatan seminar wakaf kolaborasi antar lembaga. Diantaranya ialah Dompet Dhuafa, Bursa Efek Indonesia, Sekuritas Indonesia, dan juga UIKA Bogor.

Pembahasan lebih banyak menganai wakaf dalam sudut pandang modernitas. Konsep wakaf tidak lagi berdasar aset seperti halnya dulu digelar pada Jumat (13/3/2020)

“Wakaf tidak lagi bisa dipandang seperti dulu. Kakek kita mungkin memiliki banyak tanah untuk sebagian bisa diwakafkan. Tapi milenial kini tidak seperti itu, namun tidak menjadi halangan untuk bisa ikut serta dalam gerakan wakaf ini,” terang Sulistiqomah, Manager Partnership Wakaf Dompet Dhuafa, Jum’at (13/3/2020).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga wakaf di Indonesia sudah banyak melakukan inovasi untuk mengajak siapapun berwakaf. Mengingat potensi wakaf yang sangat besar, namun tidak terserap dengan maksimal. Padahal, berbeda dengan jenis amalan lain, wakaf memiliki keistimewaan bila dilaksanakan dengan asas kebersamaan.

“Potensi wakaf Indonesia sangat besar, dan baru terserap sebanyak 0,2 %. Dompet Dhuafa sudah lama mengkampanyekan wakaf, bahwa hanya dengan 10 ribu kita bisa berwakaf. Bayangkan bila setiap minggu ada 100.000 orang berwakaf 10 ribu, akan ada 1 milliar terkumpul. Kita bisa mendirikan rumah sakit ramah dhuafa setiap minggu,” tambahnya.

Pembahasan mengenai wakaf begitu menarik bagi mahasiswa di UIKA. Bahkan hingga aula tersebut tidak bisa menampung lagi mahasiswa yang tertarik ikut berdiskusi. Nampak beberapa mahasiswa terpaksa berdiri untuk bisa mengikuti seminar.

Dosen Fakultas Ekonomi UIKA, Aziz mengatakan, tidak kurang dari 130 mahasiswa mengikuti acara Seminar Wakaf Saham Syari’ah di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.

“Kapasitas ruangan 130 orang, belum lagi ditambah yang berdiri di belakang”, ujar Aziz.

Sedangkan Dekan FEB UIKA, Titing Suharti, menyampaikan ketertarikannya pada seminar tersebut. Dinilainya bahwa mahasiswa bisa menjadi ujung tombak bangkitnya wakaf di Indonesia.

Oleh karena itu, pandangan mengenai wakaf harus diketahui mahasiswa dengan mendalam. Dompet Dhuafa dinilai menjadi salah satu lembaga terdepan yang bisa dijadikan contoh dalam mengelola wakaf dengan modern.

“Dompet Dhuafa telah membuktikan diri menjadi lembaga yang mempunyai perhatian lebih dalam dunia wakaf di Indonesia,” jelas Titing.

Dalam kegiatan tersebut juga berhasil mengumpulkan donasi wakaf sebesar 1.420.000, dari patungan wakaf para mahasiswa dan warga kampus. (Red)