Fasilitas Terbatas, SMPN 3 Sindang Indramayu Belum Bisa UNBK Mandiri

JABARNEWS | INDRAMAYU – Meski terletak di pusat kota, SMP Negeri 3 Sindang Indramayu belum ditopang sarana dan prasaran memadai terutama fasilitas IT.

Karena itu pula, pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini mereka kembali belum bisa melaksanakannya secara mandiri.

“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Pelaksanaan UNBK tahun ini, kami masih numpang di SMKN 1 Indramayu,” ucap Kepala SMPN 3 Sindang, Tariwan kepada jabarnews.com sabtu (14/3/2020).

Tariwan mengaku, sarana prasarana penunjang UNBK di sekolahnya belum memadai. Kondisi tersebut memaksa pihak sekolah untuk menumpang UNBK ke sekolah lain.

“Kami belum bisa melaksanakan UNBK secara mandiri karena komputer yang dimiliki belum cukup, Saat ini kami baru memiliki sekitar 38 unit komputer, itupun bantuan dari pemerintah sebanyak 20 unit dan 18 unit lainnya merupakan komputer yang telah diperbaiki, sedangkan jumlah murid yang akan mengikuti UNBK sebanyak 238 siswa, kami masih kekurangan sekitar 42 unit lagi. Dan untuk bisa melaksanakan UNBK mandiri minimal harus memliki 80 unit komputer,” ungkap tariwan..

Namun demikian, Tariwan mengaku akan megupayakan tahun depan sekolahnya bisa melaksanakan ujian secara mandiri.

“Kalau belum ada bantuan komputer lagi, tahun depan kita siasati dengan memakai android dengan meminjam ke temen-temen guru dan siswa agar bisa melaksanakan ujian secara mandiri, ” tuturnya.

Walaupun tahun depan UNBK akan ditiadakan,namun komputer masih diperlukan, pasalnya, Sebagai pengganti UNBK yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pelaksanaannya tetap menggunakan komputer, imbuhnya.

Lebih lanjut tariwan mengatakan, meski anak-anak akan melaksanakan UNBK di sekolah lain, namun hal itu tidak menghambat semangat mereka untuk terus belajar, dan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi UNBK nanti, pihak sekolah telah menambah jam belajar dan pematangan pelajaran bagi siswa kelas 9. Persiapan ini sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu dengan memberikan banyak latihan termasuk try out dan simulasi UNBK.

Ia optimistis anak-anak mampu menjawab soal secara baik. Pasalnya selama ini pihaknya telah melakukan persiapan secara maksimal, mulai dari kegiatan tambahan jam pelajaran hinga kegiatan latihan menjawab soal. Sebelumnya, sejumlah persiapan menjelang UNBK pun telah dilaksanakan, meliputi try out dan simulasi UNBK dan berdasarkan evaluasi tersebut, tidak ditemui kendala berarti hanya dalam pengoperasian komputer saja anak-anak masih grogi karena belum terbiasa.

Tariwan berharap, anak-anak dapat mengikuti ujian dan mendapat nilai yang baik walaupun anak-anak memliki keterbatasan dalam mengoperasikan komputer .

“Saat simulasi banyak siswa yang kesulitan menggunakan komputer karena belum terbiasa, untuk itu pihaknya terus me lakukan latihan-latihan kepada siswa sebagai pemantapan agar mereka bisa mengoperasikan komputer dengan lancar pada saat UNBK nanti,” tandasnya. (Dis)