Soal Imbauan Qunut Nazilah, Begini Kata MUI Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengimbau seluruh umat Islam melakukan Qunut Nazilah tiap shalat fardhu pada rakaat terakhir setelah ruku’. Hal tersebut dilakukan untuk menangkal segala malapetaka, salah satunya adalah Covid-19.

Ketua MUI Jawa Barat, Rahmat Syafi’i menjelaskan, Qunut Nazilah adalah doa untuk menangkal turunnya malapetaka. Adapun menurutnya do’a Qunut Nazilah dibaca dengan suara rendah saat shalat sirriyah, yaitu shalat Dzuhur dan Ashar.

“Dalam agama itu masalah qunut yah, namanya qunut nazilah. Nazilah itu adalah jika ada suatu peristiwa yang menghebohkan (Covid-19), itu dianjurkan menggunakan untuk qunut nazilah,” kata Rahmat di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan RE Martadinata No 105, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020).

Rahmat menyebut, Qunut tersebut berisi sama bagi orang yang biasa melakukan Qunut saat shalat Subuh.

“Itu isinya sama bagi orang yg biasa baca qunut kalau subuh, kalau do’a-do’a itu. Tapi ditambah jadi dengan allohummag fa albala walwala walba, ya Allah jauhkanlah kema’alan waba, kemudian bala’i, tambah itu saja qunut nya itu,” jelasnya.

Rahmat menjelaskan intinya sama, yaitu memohon kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari bahaya bala’i dan segala macam yang merusak.

“Seperti Nabi juga mengajarkan apabila kamu mendengar suatu biya itu adalah bersabar dan berdoa. Sebab doa itu adalah menjadi kasih sayang dari Allah SWT, nanti Allah membantu. Apabila seorang itu menahan suatu bala’i cobaan, ujian itu dgn sabar, maka akan mendapatkan kemuliaan. itu maksud Qunut Nazilah itu,” paparnya.

Menurutnya, Qunut Nazilah dibaca pelan saat sholat sirriyah (shalat yang disunnahkan tidak mengeraskan suara, yaitu shalat Dhuhur dan Ashar). Pihaknya menyebut bisa dibaca keras saat shalat jahriyah (sholat yang disunnahkan mengeraskan suara, yakni shalat Magrib, Isya’, dan Subuh), baik ketika menjadi imam atau sedang shalat sendiri.

Tapi yang terpenting bahwa ada ajaran agama yang sesuai dengan ahli kesehatan. Bahwa cara menangkal atau upaya diantaranya, mencuci tangan, berkumur, kemudian menghirup air ke hidung, itu ajaran yg biasa dilakukan setiap wudhu. Itu adalah sejalan dengan ajaran, maka dianjurkan para ulama mengimbau kepada masyarakat muslim khususnya untuk menjaga kesehatan.

“Kita kerja, membantu, jangan kan membantu manusia, membantu anjing yang kelaparan kehausan dengan memberi minum, orang itu adalah masuk surga. Apalagi manusia walaupun beda agama, itu harus dibantu disembuhkan,” tuturnya. (Rnu)