Warga Purwakarta Ini Berharap Bantuan Perbaikan Rumah

JABARNEWS | PURWAKARTA – Keterbatasan biaya, seorang pria lanjut usia Untung Darminto (70) terpaksa menempati rumahnya yang sebagian sudah lapuk dimakan usia di RT 023/RW 04, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sebagian atap rumahnya seluas 70 meter persegi yang terletak di pusat kota Purwakarta itu, sudah ambruk sehingga ketika hujan turun air langsung masuk ke dalam.

Menurut Untung, kejadian ambruk sebagian atap rumahnya tersebut terjadi satu bulan lalu. Ketika hujan turun, dengan tubuhnya yang mulai renta dirinya mengaku sibuk menguras derasnya air di dalam rumahnya.

“Kalau hujan, semuanya di dalam banjir, terpaksa saya kuras dulu, kalau gak di kuras nanti saya mau tidur dimana,? Saya capek, tapi mau gimna lagi,” keluh Untung, saat ditemui di kediamannya itu, pada Jumat, (20/3/2020).

Rumah tersebut, lanjut Untung, belum pernah mengalami perbaikan atau rehab sejak dibangun sekitar 40 tahun lalu tersebut.

Untung mengungkapkan, dirinya tinggal di rumah tersebut sendirian, sementara sang istri sudah meninggal sejak 12 tahun lalu.

“Sudah lama juga saya tinggal sendiri, istri dan 1 anak saya sudah meninggal dan anak 1 lagi tinggal sama istrinya, sejak itu hampir semua saya lakukan sendiri” imbuhnya.

Saat ini, untuk menutupi sebagian atap rumahnya yang ambruk dari terik matahari dan hujan, sebagian atap rumahnya tersebut ditutup dengan terpal plastik. Meski begitu, dirinya terkadang terbangun saat tidur khawatir rumah yang hampir sebagian penyangga atap nya itu roboh dan mengancam keselamatannya.

“Sekarang lumayan nggak terlalu panas atau bocor karena sudah pakai terpal, tapi tetap saja kalau lagi tidur suka kepikiran takut rumah ini roboh,” ungkapnya.

Untung berharap, rumahnya tersebut segera mendapatkan bantuan dari pemerintah atau pun dari kepedulian masyarakat. Sekedar untuk makan sehari-hari, kini dirinya hanya mengandalkan penghasilan yang tidak seberapa dari membuka warung kecil-kecilan di depan rumahnya.

“Kalau untuk makan alhamdulilah masih ada, selain dari warung kadang dianterin sama anak juga, tapi kalau untuk memperbaiki rumah butuh biaya besar, saya uang dari mana?, ” tuturnya.

Diakuinya, pengajuan perbaikan rumah ke pemerintah sudah dilakukan, namun hingga kini belum ada realisasinya.

“Sudah diajukan sejak sebulan yang lalu kalau tidak salah, tapi tidak tahu tidak ada kabar lagi,” ucapnya. (Gin)