Anggota DPRD Jabar: Pemerintah Boleh Lakukan Pergeseran Anggaran

JABARNEWS | GARUT – Anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan, Memo Hermawan mengatakan Pemerintah Jaba bisa dan diperbolehkan melakukan pergeseran anggaran untuk penanggulangan wabah virus corona dinilai penting menjaga kesehatan masyarakat.

“Untuk masalah bencana ini bisa dilakukan pergeseran anggaran dan itu diperbolehkan,” ujar Memo Hermawan saat melakukan monitoring penanganan wabah virus corona di daerah pemilihannya di Garut, Jumat (20/03/2020)

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar itu mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar membutuhkan dana yang cukup besar untuk penanggulangan wabah COVID-19 itu agar tidak meluas dan menjangkit warga Jabar.

Baca Juga:  Tiga Orang Anggota DPR Dipanggil KPK Terkait Korupsi e-KTP

Terkait biaya tak terduga yang disiapkan Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, sudah cukup banyak digunakan, dan kini tersisa sekitar Rp25 miliar.

“Ada BTT (biaya tak terduga) sebesar Rp25 miliar, tapi itu tidak memadai maka akan ada pergeseran anggaran,” katanya.

Ia menyampaikan, pemerintah provinsi sebelumnya tidak memperkirakan akan adanya wabah virus corona melanda sejumlah daerah di Jabar sehingga tidak mengalokasikan anggaran yang besar dalam kas BTT.

Baca Juga:  Stop Penerimaan Siswa Baru Untuk Sekolah Terlibat Tawuran

Namun pemerintah provinsi, kata dia, bisa menyiasati penggunaan anggaran tanpa harus melanggar aturan yang berlaku sehingga penanganan virus corona bisa dilaksanakan secara maksimal.

“Memang tidak memperkirakan akan ada corona, kalau banjir dan sebagainya sudah diperkirakan,” katanya.

Terkait besaran anggaran yang dibutuhkan oleh pemerintah provinsi, kata dia, belum dapat diketahui karena harus ada kajian dan usulan dari setiap daerah.

Baca Juga:  DPRD Jabar Targetkan TPPAS Nambo Beroperasi Mulai Juni 2020

Makanya, lanjut dia, anggota DPRD Jabar melakukan monitoring ke daerah pemilihannya masing-masing untuk mengetahui besaran anggaran dan apa saja yang dibutuhkan.

“Kami memonitoring daerah ini (Garut) inputnya dari sini, pulang ke sana (Bandung, ibu kota Jabar) baru ada anggaran,” kata mantan Bupati Garut itu. (Adv)