Sidak Tempat Wisata, Bupati Purwakarta Cek Penerapan Protokol Kesehatan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejak 26 Juni 2020 lalu, Pembatasan sosial skala besar (PSBB) di Jawa Barat telah berakhir. Kini, pemerintah daerah diarahkan untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal di wilayah masing-masing.

Sekadar diketahui, AKB bisa diartikan dengan kebiasaan baru dalam beraktivitas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menurut, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, sejauh ini jajarannya telah gencar melakukan sosialisasi dengan harapan semua masyarakat paham akan AKB yang dimaksud. Karena, dirinya khawatir masyarakat salah menilai terkait penerapan AKB tersebut.

“Kami khawatir, masyarakat salah minilainya. Penerapan AKB ini, bukan berarti bebas begitu saja. Misalnya, malah tidak menggunakan masker, tidak cuci tangan dan tidak menjaga jarak karena dianggap sudah normal,” kata Anne saat sidak ke sejumlah lokasi wisata, Minggu (5/7/2020).

Baca Juga:  Pencurian di Konter Hape Rajagaluh, Satu Orang Masih Buron

Dijelaskan Anne, saat ini jajarannya gencar melakukan sosialisasi guna mendorong kebiasaan baru masyarakat di wilayahnya. Termasuk ke seluruh fasilitas publik dan tempat wisata. Tujuannya, tak lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih mewabah.

Anne menilai, dalam upaya pencegahan wabah virus ini butuh kerjasama semua lapisan masyarakat. Pihaknya mengklaim, sejauh ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran virus corona yang masih mewabah ini.

Khusus pengelola wisata, Anne menegaskan, pihaknya meminta untuk ngedepankan aspek kebersihan dan menjalankan protokol kesehatan seperti yang disyaratkan pemerintah di masa pandemic ini. Ini demi kebaikan bersama.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Pecat 3 ASN Terlibat Korupsi

Termasuk, wajib mengintensifkan penyemprotan disinfektan. Karena, sambung Anne, bagaimana pun juga pengelola wisata wajib menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjungnya.

“Sejak PSBB berakhir, sebagian besar destinasi wisata di kita mulai membuka operasionalnya. Kami berharap, seluruh pengelola tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk pengunjungnya. Misalnya, dengan menyiapkan tempat khusus cuci tangan berikut sabun antiseptiknya dan tidak meloloskan pengunjung yang tak menggunakan makser,” imbuhnya.

Anne berpesan, sebelum diijinkan masuk ke lokasi wisata, pengunjung wajib cuci tangan terlebih dahulu dan diperiksa sesuai protokol kesehatan yang berlaku selama pandemic covid. Dalam hal ini, pihaknya pun telah menyiagakan petugas dari Gugus Tugas percepatan penanggulangan covid-19 di wilayahnya di masing-masing destinasi wisata.

Baca Juga:  Jokowi- Prabowo Sepakat Tidak Ada Lagi Cebong dan Kampret

“Di kita ada sekitar 62 lokasi wisata. Kami sudah menyiagakan petugas di masing-masing destinasi. Jadi, jika ada pengelola yang tak mengindahkan protokol kesehatan, dengan terpaksa kami beri sanksi. Sanksinya, ya kami tutup lokasi itu,” ungkapnya.

Namun, sejauh ini pihaknya cukup mengapresiasi, karena para pengelola wisata cukup responsive untuk menjalankan edaran dari pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan tersebut. Hal itu diketahui, setelah seharian ini dirinya berkeliling untuk mengecek penerapan protokol kesehatan pasca dibuka kembali lokasi wisata mereka.

“Lokasi wisata, selama ini menjadi tempat berkerumunnya masyarakat. Sehingga, aspek kebersihannya sangat penting guna meminimalisasi penularan penyakit,” pungkas wanita yang akrab disapa Ambu Anne itu. (Gin)