Empat RSUD Ini Jadi Tempat Rapid Test di Kabupaten Bogor

JABARNEWS | BOGOR – Sebagai tindak pencegahan makin menyebarnya virus Corona, pemerintah berencana melakukan tes cepat (rapid test). Beberapa yang sudah menunjukkan kesiapan untuk menggelar tes cepat untuk mendeteksi COVID-19 ini, semisal DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di tengah kabar ini, mungkin ada yang belum mengetahui apa itu sebenarnya tes cepat untuk mendeteksi virus Corona SARS-CoV-2 ini, termasuk bagaimana proses tes tersebut. Rapid test yang akan dilakukan itu khusus untuk pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan bagi orang dengan pemantauan (ODP) dan orang dengan risiko (ODR) dilakukan di masing-masing puskesmas pada Kamis (26/3).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, akan melakukan rapid test atau tes cepat virus corona jenis baru (COVID-19) secara masif di empat rumah sakit umum daerah (RSUD).

“Iya besok, Rabu (25/3) di empat RSUD (Cibinong, Ciawi, Leuwiliang, dan Cileungsi),” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor dr Kusnadi yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) COVID-19 Kabupaten Bogor di Bogor, Selasa.

Menurutnya, Pemkab Bogor mencatat sebanyak 146 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 90 orang di antaranya dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan. Kemudian ada 55 pasien dalam pengawasan (PDP), 18 orang di antaranya dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku ingin melakukan rapid test COVID-19 dari rumah ke rumah, setelah menolak keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk melakukannya secara massal di Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor.

“Pelaksanaan kemungkinan kalau ODR (orang dengan risiko), ODP (orang dalam pemantauan) kita bisa door to door,” ujar Ade Yasin.

Menurutnya rapid test secara dari rumah ke rumah hanya akan dilakukan untuk yang berstatus ODR dan ODP, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) akan dilakukan di rumah sakit, tempat masing-masing pasien dirawat.

“Karena PDP itu semuanya ada di rumah sakit, ada di beberapa RS. RSUD Cibinong, RSPG Cisarua, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan Cileungsi. Itu PDP, kita langsung di rumah sakit,” kata ketua DPW PPP Jawa Barat itu.

Diketahui dalam rapid test petugas media akan mengambil sampel dari hidung atau dahak, atau yang sering disebut tes swab, untuk melihat kecocokan kode genetik dengan COVID-19.

Selanjutnya, hasil tes dibawa ke laboratorium dan dilanjutkan dengan uji polymerase chain reaction (PCR). Sebelum dimasukkan ke mesin PCR, sampel tersebut akan diekstrak material genetiknya.

Teknik PCR ini digunakan untuk melihat material genetik agar virus mudah dideteksi. (Ara)