Update 26 Maret 2020: Seorang Warga Purwakarta Positif Covid-19

JABARNEWS | PURWAKARTA – Seorang warga Purwakarta positif corona virus atau covid-19, hal tersebut diungkapkan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Purwakarta merilis update perkembangan wabah virus corona, pada Kamis 26 Maret 2020.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Erlita Sari menyebut ada pengurangan jumlah pasien dalam pemantauan (PDP) dan ada penambahan orang dalam pemantauan (ODP), sementara positif 1 orang dan meninggal nihil.

“Kasusnya sempat berkurang, tapi hari ini ODP ada penambahan, total menjadi 48 orang, sedangkan untuk PDP berkurang 1 menjadi 8 orang,” ungkap Erlita, saat menggelar konferensi pers di Bale Nagri, Komplek Kantor Pemkab Purwakarta.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Virgo, Libra dan Scorpio: Hari Ini Mungkin Adalah Titik Balik Bagi Anda

Dijelaskannya, Pasien yang terkonfirmasi positif, memiliki riwayat perjalanan dari salah satu daerah zona merah penyebaran Covid-19 (Kota Depok.red).

“Seorang yang positif yakni berinisial A (41) dengan domisil di Kecamatan Purwakarta Kota,” ujar Erlita.

Ditambahkannya, kini pasien positif tersebut tengah dalam perawatan tim medis rumah sakit rujukan Covid-19 Purwakarta di Rumah Sakit Bayu Asih.

Baca Juga:  Hilang Kendali, Sebuah Angkot Terjun ke Sungai di Balekambang Sukabumi

Erlita juga menjelaskan, pasien positif tersebut sebelumnya berstatus PDP.

“Untuk keluarga pasien kita masukan dalam status ODP,” kata dokter yang menjabat sebagai Kabid Pengendalian dan pencegahan penyakit menular, Dinas Kesehatan Purwakarta.

Sementara itu, hingga saat ini Satgassus Covid-19 Purwakarta mencatat Purwakarta masih relatif aman, belum masuk zona merah maupu transmisi lokal.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Rupiah dan IHSG Jumat Pagi Menguat

Untuk itu, sangat penting menjaga teritorial Purwakarta tetap kondusif dengan sejumlah langkah-langkah preventif, seperti desinfeksi areal public oleh OPD di lingkungan Permkab Puwakarta secara simultan oleh Damkar PB, TNI, Polri, dan OPD.

Kemudian, penertiban tempat berpotensi terjadinya kerumunan massa serta edukasi oleh Satpol PP dan Polri. Selain itu diperlukan juga penambahan kapasitas ruangan isolasi di Rumah Sakit Bayu Asih. (Gin)