Dilema Kompetisi Serie A Italia di Tengah Pandemi Covid-19

JABARNEWS | Bandung – Dilema membayangi kelanjutan Kompetisi Serie A Italia. Pemerintah Italia dan otorias sepak bola Italia masih intensif membahasnya.

Setidaknya ada dua opsi yang mengemuka di kalangan petinggi klub Italia. Pertama, melanjutkan kompetisi dengan risiko pandemi corona yang kasusnya masih tinggi. Kedua, menyudahi kompetisi sesuai posisi klasemen terakhir.

Italia jadi negara terparah yang dilanda covid-19. Ada lebih dari 80.500 kasus dan 8.200 pasien di antaranya meninggal dunia. Kondisi itulah yang mendorong Pemerintah Italia menghentikan seluruh kompetisi sepak bola sejak pertengahan Maret 2020.

Muncul wacana, Serie A bakal digulirkan kembali pada 3 Mei 2020 mendatang. Namun hal itu masih diragukan oleh Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora. Jika nantinya tetap digelar, seluruh laga bakal tersaji tanpa penonton.

“Prediksi yang menyebutkan kami bisa melanjutkan kompetisi olahraga pada akhir April atau Mei itu terlalu optimistis jika melihat kondisi kesehatan saat ini. Saya dapat mengatakan dengan pasti, agenda olah raga akan kembali dimulai. Tapi itu pasti tanpa penonton,” kata Spadafora kepada Rai Sport.

“Tidak mungkin untuk berpikir sebaliknya. Tetapi saya juga ragu liga bisa dimulai 3 Mei. Saat ini kami harus menyesuaikan keputusan yang dibuat dengan perkembangan virus,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini semua keputusan berada di tangan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Satu hal yang jelas, UEFA meminta liga-liga di Eropa untuk menyelesaikan kompetisi selambat-lambatnya pada 30 Juni 2020.

“Pilihan akhir akan jatuh ke FIGC. Tetapi kecil kemungkinannya akan dapat dilanjutkan pada awal Mei. Federasi mungkin memutuskan untuk menunda pertandingan sampai akhir musim panas. Saya telah menerima saran untuk kembali memulai liga di bulan Juli atau Agustus. Tetapi situasinya rumit,” tuturnya.

Sementara itu Presiden klub Torino, Urbino Cairo mengingatkan agar Serie A Liga Italia musim 2019/2020 dapat dituntaskan sebelum Juli. Ia khawatir penundaan bakal mempengaruhi Serie A musim berikutnya.

“Saya ingin menyelamatkan kompetisi, melanjutkan kompetisi lebih dari 30 Juni akan jadi masalah. Efeknya juga bisa kena ke musim berikutnya,” kata Cairo dilansir dari Sky Sport Italia pada Jumat (27/3).

Menurutnya, Serie A perlu dipaksakan tuntas sebelum Juli meski menghadapi kendala penundaan akibat corona. Sehingga nantinya Serie A bisa saja dijalankan tiap dua atau tiga hari sekali jika kembali bergulir.

“Kita bisa membahayakan tidak hanya satu musim ke depan, tapi musim berikutnya lagi. Sejak 8 Maret, saya sudah minta ambil tindakan lebih banyak, tapi sudah telat. Sekarang pandemi corona terlanjut parah,” ujar Cairo.

“Agustus jadi bulan di mana pemain istirahat dan dengan sebulan persiapan, maka kompetisi musim berikutnya mulai pada Oktober,” tambahnya. (Ara)