Keren! UI Kembangkan Instrumen Ultraviolet Tangani Covid-19

JABARNEWS | DEPOK – Guna membantu Pemerintah memetakan sebaran Corona COVID-19, tim ahli dan peneliti dari Universitas Indonesia (UI) mengembangkan dua purwarupa (prototipe) alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri dengan sinar ultraviolet (UV) sebagai upaya pencegahan virus COVID-19.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dalam keterangan di Depok, menjelaskan bahwa penanganan wabah COVID-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa.

“Saat ini, penyebaran COVID-19 menjadi perhatian dunia. Untuk itu kami berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti UI untuk bersama-sama mengembangkan sebuah peta persebaran COVID-19 secara akurat,” kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Prof Dr rer.nat. Abdul Haris di Depok.

Kedua alat tersebut yaitu alat yang dipegang di tangan (hand held sterilizer) dan alat yang ditempel di dinding (room sterilizer) yang khusus dirancang untuk keperluan medisyang dikembangkan Tim Peneliti Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).

Baca Juga:  Petani Desa Cisaat Harap Program TMMD Segera Dimulai

“Alat ini akan sangat membantu rumah sakit yang saat ini kewalahan mendapatkan alat bantu disinfektan akibat kelangkaan maupun karena melambungnya harga disinfektan cair di tengah wabah virus COVID-19,” katanya. Jumat (27/3/2020)

Dengan kondisi tersebut, kata dia, pihaknya berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan instrumen yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah yang melanda berbagai daerah di Indonesia dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

Dikatakannya bahwa instrumen disinfektan menggunakan sinar UV ini dikembangkan oleh peneliti FMIPA UI serta menggandeng peneliti lainnya dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi UI dan Science Techno Park UI.

Baca Juga:  Ini Curahan Hati Ayah Dari Bocah Yang Tenggelam Di Sungai Ciherang Purwakarta

“Saat ini tengah disiapkan enam unit prototipe dan kedua alat tersebut akan diuji coba di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI),” katanya.

Menurut dia pengembangan prototipe instrumen oleh tim peneliti UI ini merujuk kepada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya.

Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa sinar ultraviolet C dengan panjang gelombang 254 nanometer (nm) dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri. Sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio.

Uji coba prototipe instrumen ini akan digunakan untuk keperluan disinfektan alat-alat medis dan ruangan yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien COVID-19. Kedua prototipe ini dirancang untuk dapat dimanfaatkan secara aman oleh institusi kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga:  Asyik, Jalur Pendakian Gunung Ciremai Kuningan Kembali Dibuka Lagi

“Pemakaian alat ini harus bersamaan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata pelindung,” katanya.

Di tengah pandemi COVID-19, instrumen ini diharapkan dapat membantu tenaga medis dan petugas kesehatan dalam aktivitas pemberantasan COVID-19. Namun sampai saat ini instrument ini belum diproduksi massal.

Tim peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini mengajak semua pihak ikut berpartisipasi membantu memproduksi massal instrument ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

“Ke depan, pihaknya berharap seluruh pihak dapat membantu untuk memproduksi alat tersebut secara massal agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” tandas Abdul Haris. (Ara)