Takut Data Bocor, Sekolah Ini Larang Gunakan Aplikasi Zoom

JABARNEWS | BANDUNG – Bisa dibilang Zoom menjadi aplikasi video call yang populer di masa pandemi corona. Meski begitu, layanan ini dianggap memiliki deretan kekurangan yang membahayakan penggunanya.

Hampir semua orang, tak cuma di Indonesia namun juga beberapa negara lain, terlihat menggunakan Zoom untuk menggelar rapat virtual selama masa bekerja dri rumah. Saking banyaknya yang menggunakan Zoom, hal ini justru yang dikhawatirkan oleh para pakar keamanan siber.

Sejak social distancing menjadi tren, anak-anak belajar di rumah dan sekolah sepi. Banyak dari mereka yang kemudian melakukan sistem belajar mengajar menggunakan Zoom. Namun salah satu wilayah di Amerika melarang penggunaan aplikasi meeting online itu.

Baca Juga:  Jaga & Tingkatkan Kualitas Penulisan Berita, LPDS dan SMSI Sepakat Kerja Sama

Zoom memang belakangan ini kurang mendapat respons yang positif. Padahal di awal social distancing diberlakukan, aplikasi ini laku pesat. Sayangnya, kemudian banyak ahli keamanan yang mengabarkan jika Zoom memiliki keamanan yang rawan.

“Menyediakan sistem pembelajaran online yang aman dan nyaman merupakan tujuan utama kami. Seiring dengan banyak munculnya imbauan terkait keamanan Zoom yang rawan, sekolah diminta untuk menghindari penggunaan Zoom,” ujar Danielle Filson, juru bicara Departemen Pendidikan Kota New York, seperti dikutip dari TechCrunch, Senin, 6 April 2020.

Baca Juga:  Tak Ditemui Jokowi, BEM SI Janji Turun ke Jalan Lagi

Sebagai gantinya, kata Filson, sekolah bisa beralih menggunakan Microsoft Teams, yang disebutnya memiliki kemampuan dan kehebatan yang sama dengan Zoom, namun keamanannya bisa diandalkan.

Pelarangan penggunaan Zoom ini berlaku untuk 1800 sekolah di New York dengan 1,1 juta murid yang tersebar di sana. Keputusan ini juga merupakan tindak lanjut dari temuan New York City Cyber Command yang berupaya melindungi warga agar terhindari dari kejahatan dunia maya.

Sebelumnya, yang jelas-jelas mengkhawatirkan, Zoom terbukti memungkinkan orang tak diundang dengan mudah mengontrol Zoom dari jarak jauh. Hal ini dikarenakan sebagian besar berasal dari penggunaan API yang tidak aman.

Baca Juga:  Polres Majalengka Galang Solidaritas

Kelemahan kedua adalah membuka akses bagi hacker untuk memasukkan kode berbahaya sehingga orang lain bisa mengendalikan webcam dan mikrofon akun yang sedang melakukan video conference.

Namun begitu, CEO Zoom, Eric S. Yuan telah meminta maaf secara khusus kepada pengguna karena tidak bisa memenuhi harapan terkait dengan keamanan dan privasi. Dia menegaskan akan memperbaiki semua isu ini dan minta diberi waktu selama 90 hari. (Red)